Penyakit Wahn Membuat Umat Islam Jadi Hidangan dan Buih

Penyakit Wahn Membuat Umat Islam Jadi Hidangan dan BuihPenyakit Wahn (al-Wahn), yakni cinta dunia dan takut mati, membuat umat jadi hidangan yang diperebutkan dan bagaikan buih di atas air yang tidak punya kekuatan, terombang-ambing arus yang melanda!

DALAM Pemilu 2014 dan pemilu-pemilu sebelumnya, umat Islam bak hidangan yang diperebutkan para caleg atau partai peserta Pemilu. Namun, hal itu masih "mending" karena partai politik Islam pun turut "berebut" suara umat Islam.

Kini, setelah Partai Islam ternyata Masih Berkibar alias diminati dan bertahan, giliran para elite politik partai Islam yang diperebutkan oleh partai nasionalis-sekuler. 

"Partai Islam Seperti Gadis-Gadis Cantik yang Siap Dilamar," tulis Kompas.com dan Inilah.com, mengutip ungkapan politisi Partai Demokrat yang juga Ketua DPR RI Marzuki Alie. "Partai-partai berbasis massa Islam ini akan menjadi rebutan tiga partai politik yang berdasarkan hitung cepat menempati posisi tiga teratas," katanya.

Setelah "sebagian kecil" suara umat Islam diberikan (baca: diamanahkan) kepada sejumlah partai berbasis massa Islam (PPP, PKS, PBB, PKB, PAN), kini suara itu bak hidangan yang diperebutkan oleh "orang lain".

Meski sejumlah pengamat mengatakan partai Islam bisa menjadi kekuatan alternatif jika bersatu, meski MUI dan ormas Islam mendesak partai Islam berkoalisi, tampaknya pimpinan partai Islam itu akan lebih bersikap pragmatis demi kekuasaan, demi kursi menteri, atau "kue kekuasaan", ketimbang bersatu-padu menjadi kekuatan politik Islam vis a vis kekuatan politik sekuler yang sarat "kepentingan asing".

Penyakit Wahn / Al-Wahn

Para elite partai Islam tentunya sudah paham betul sinyalemen Rasulullah Saw, bahwa jika mereka berpenyakit "cinta dunia dan takut mati" (Wahn), jika mereka pragmatis, mementingkan kekuasaan, ketimbang kepentingan umat Islam secara keseluruhan, maka mereka akan menjadi "buih di atas lautan" dan menjadi "hidangan yang diperebutkan".

Dalam hadits populer dan sahih disebutkan, suatu hari Rasulallah Saw berkumpul di hadapan para sahabat. Beliau menyampaikan satu kalimat yang membuat para sahabat cukup tercengang. Beliau bertanya tentang apa yang disebut sebagai al wahn. 

Para sahabat pun bertanya-tanya apa gerangan yang dimaksud al wahn. Rasulullah Saw menjawab atau menjelaskan: “Al-Wahn adalah penyakit cinta dunia dan takut mati.”

Dalam konteks politik, al-wahn itulah kepentingan pribadi, golongan, atau "nafsu kekuasaan". Lihat saja Kisruh atau Perpecahan di Tubuh PPP, partai Islam tertua di Indonesia. Penyakit Wahn-lah penyebabnya!

Rasulullah bersabda, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu (memperebutkan) hidangan makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu (jumlah umat Islam) banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud).

MUI dan ormas-ormas Islam sudah mengambil langkah "bagus" dengan berkumpul dan memberikan "tausiyah" kepada partai Islam. Apakah akan didengar? Apakah umat Islam akan terus seperti "buih di atas air" karena terjangkit penyakit wahn? Wallahu a'lam bish-showab. (www.risalahislam.com).* 

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post