3 Cara Jihad Memerangi Yahudi Israel

3 Cara Jihad Memerangi Yahudi Israel
GAZA kembali membara. Israel lagi-lagi mengobrak-abrik kota Gaza, Palestina. Kapan saja, Israel bisa membunuh warga Palestina, bahkan membumihanguskan kota itu dengan bom-bom canggih buatan dan sumbangan Amerika Serikat.

"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (QS. Al Baqarah: 217).

Umat Islam sedunia "hanya" bisa mengutuk, mengecam, demo, dan berunjuk rasa, serta membakar bendera Israel sebagai unjuk amarah. 

Tindakan lebih nyatanya, umat Islam yang jauh dari Gaza, hanya bisa berdoa dan memberikan sumbangan harta bagi menopang kehidupan dan perjuangan warga Gaza.

Sebenarnya Gaza Palestina menunggu keberanian para pemimpin negara Arab dan Islam untuk bereaksi nyata terhadap Israel. Tapi apa daya, mayoritas pemimpin negara Arab/Islam saat ini lebih terkesan takut terhadap Amerika, sang beking utama Israel.

Pengertian Jihad

Jihad secara bahasa berarti mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya baik berupa perkataan maupun perbuatan. 

Jihad secara istilah syari’ah berarti seorang muslim mengerahkan dan mencurahkan segala kemampuannya untuk memperjuangkan dan menegakan Dien Islam dan membela kaum Muslim demi mencapai ridha Allah SWT. 

Oleh karena itu kata-kata jihad selalu diiringi dengan fi sabilillah, untuk menunjukkan bahwa jihad yang dilakukan umat Islam harus sesuai dengan ajaran Islam agar mendapat keridhaan Allah SWT.

3 Cara Jihad Memerangi Yahudi Israel

Umat Islam sedunia bisa melakukan tiga cara dalam berjihad memerangi Yahudi Israel, berdasarkan hadits shahih:

“Berjihadlah melawan orang-orang musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan an-Nasa`i).

1. Jihad dengan Harta
Ini disebutkan pertama kali oleh Rasulullah Saw dalam hadits di atas. Jihad amwal, jihad harta, sebagaimana juga disebutkan pertama kali dalam ayat-ayat tentang jihad. 

Umat Islam bisa menginfakkan sebagian hartanya untuk mendanai perjuangan Muslim Gaza --perjuangan dalam bertahan hidup, juga perjuangan membeli senjata jika memungkinkan!

Banyak lembaga bantuan kemanusiaan yang terbukti amanah dalam menyalurkan bantuan ke Gaza Palestina. Sebut saja Dompet Dhuafa, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan sebagainya. Umat Islam bisa menyalurkan bantuan melalui lembaga-lembaga tersebut.

2. Jihad dengan Jiwa
Ini jihad fisik. Tingkatan terbawah adalah berupa tenaga, datang langsung ke Gaza menyalurkan bantuan, atau bahkan membawa senjata yang dibutuhkan. Tingkatan tertingginya adalah masuk ke barisan pejuang Palestina yang berperang secara fisik melawan pasukan militer Yahudi Israel.

Jihad dengan jiwa ini, untuk level tertinggi, lebih memungkinkan bagi umat Islam yang menjadi tetangga terdekat Gaza Palestina, seperti Muslim Arab Saudi, Yordania, Mesir, dan sekitarnya.

3. Jihad dengan Lisan
Ini jihad informasi atau perang media. Umat Islam bisa melakukannya di berbagai media, termasuk media sosial, untuk menunjukkan kebenaran ada di pihak Gaza Palestina, dan betapa Yahudi Israel adalah bangsa yang kejam, keji, dan terkutuk.

Jihad dengan lisan juga melawan informasi yang membela Israel, seolah-olah negara Yahudi itu yang benar. Jihad lisan adalah meluruskan informasi yang keliru, sekaligus menumbuhkan kesadaran agar umat Islam peduli sesama, membela dhuafa dan kaum terzhalimi.

Termasuk jihad dengan lisan adalah mengingatkan umat Islam --secara lisan ataupun tulisan-- tentang bahaya Zionisme, bahaya antek-antek Yahudi di mana saja yang selalu membela Israel, antek-antek yang juga selalu menyalahkan Islam dan umat Islam. 

Jihad Itu Wajib bagi Tiap Muslim

Itulah 3 Cara Jihad Memerangi Yahudi Israel. Semoga kita dapat melakukannya karena kita tidak ingin mati dalam keadaan jahiliyah dan munafik.

Hasan Al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah saw.,” Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.

"Barangsiapa meninggal dunia sementara dia belum pernah berperang atau meniatkan diri untuk berperang, maka dia mati di atas satu cabang dari kemunafikan." (HR Muslim).  Wallahu a'lam bish-showabi. (www.risalahislam.com).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post