Sikap Seorang Muslim terhadap Musibah Pesawat AirAsia QZ 8501

Musibah Pesawat AirAsia QZ 8501
Fenomena Cumulus Nimbus --yang disebut-sebut sebagai penyebab utama jatuhnya AirAsia-- sudah dijelaskan dalam Al-Quran.

MUSIBAH kecelakaan Pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengangkut 155 penumpang serta 7 awak Minggu (28/12/2014), juga musibah atau kecelekaan maut lainnya, harus disikapi seorang Muslim dengan turut berduka cita, bersimpati kepada keluarga korban, dan mendoakan agar almarhum/almarhumah korban diterima di sisi-Nya, juga mendoakan agar keluarga korban tabah dan tegar dalam menyikapi musibah yang menimpanya.

Selain itu, musibah, bencana, atau kecelakaan secara umum, bagi seorang Muslim, merupakan peringatan (tadzkirah) bahwa kematian itu sangat dekat,  sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam Al-Quran.

Dengan demikian, seraya memberi bantuan sesuai dengan kemampuan, mendoakan korban dan keluarganya agar diberi ketabahan, orang-orang beriman juga menyikapi musibah semacam itu dengan “dzikrul maut” (mengingat mati).

"Setiap yang bernyawa pasti akan mersakan mati.  Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya keapda kami.." (QS. Al-Anbiya 35).

"Di mana pun kamu berada kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng  yang tinggi dan kokoh” (QS. An-Nisaa 78).

"Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan pahalamu, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehi-dupan yang memperdaya-kan”. (QS. Ali-Imran: 185).

Dzikrul maut akan membuat seseorang terus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, berbuat kebaikan (amal shaleh), berbuat baik kepada sesama, dan menciptakan harmoni dengan sesama manusia.

Dengan dzikrul maut pun kita akan mengingat dengan baik, harta yang kita miliki tidak akan bisa kita bawa untuk menemui Allah SWT, kecuali harta yang sudah dizakati, dinfakkan, atau disedekahkan berupa pahala.
Musibah Pesawat AirAsis juga meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Pasalnya, fenomena Cumulus Nimbus --yang disebut-sebut sebagai penyebab utama jatuhnya AirAsia-- sudah dijelaskan dalam Al-Quran Surat An-Nur (24) ayat 43. 

Allah SWT dalam ayat ini menjelaskan tentang awan yang karakteristiknya mirip cumulus nimbus:

"Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan" (QS An-Nur:43).
Sikap muslim lainnya dalam menyikapi musibah seperti yang menimpa Pesawat AirAsia QZ 8501 itu adalah selalu dzikir & berdoa, meminta perlindungan Allah SWT dalam setiap keadaan. Dengan dzikir dan doa, apa pun yang terjadi, adalah yang terbaik dari-Nya. (www.risalahislam.com).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post