Antara Anti-Arab dan Anti-Islam

Antara Anti-Arab dan Anti-Islam
Antara Anti-Arab dan Anti-Islam.

ISLAM
diturunkan di tanah Arab, Makkah Arab Saudi. Maka, Al-Quran dan hadits pun berbahasa Arab. Bahkan, tidak sedikit kaum Muslim luar Arab yang meniru busana atau pakaian bangsa Arab untuk sebagai bagian dari identitas keislaman atau kemuslimannya.

Arab jadi identik dengan Islam. Padahal tidak. Pakaian Abu Bakar dan Abu Jahal sama kok, sama-sama khas orang Arab. Lagu pop atau bahkan rock orang Arab juga berbahasa Arab. Lagu romantis atau percintaan dalam bahasa Arab bukan lagu nasyid atau kasidah.

Jadi, maaf, jangan picik dengan mengidentikkan Arab dengan Islam. Arab ya Arab, Islam ya Islam.

Belakangan banyak ide, pemikiran, atau komentar yang bernada anti-Arab. Katanya, agar "khas Indonesia", tidak ke-Arab-Arab-an.

Admin Risalah Islam sangat setuju dengan tulisan Jonru, seorang penulis & aktivis media sosial. Lewat fanspagenya ia menulis "Kamu Anti Arab atau Anti Islam?"

Terlepas dari apakah Anda pendukung atau penentang dia, mari simak tulisannya berikut ini dengan hati jernih, dengan pegagangan ucapan Ali bin Abi Thalib: lihatlah apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang mengatakan. "Unzhur maa qaala (maa qiila) wa laa tanzhur man qaala".

Kamu Anti Arab atau Anti Islam?

Kau bilang, "Ini Indonesia, bukan Arab. Tak perlu pakai istilah akh, antum, syukran, jazakallah, abi, umi, dan seterusnya."

Padahal saat merayu pacarmu, kamu berkata, "I Love you. I miss you." Saat patah hati, kamu berkata, "Gue gagal move on, nih."


Hm.. itu bahasa Indonesia atau bukan, ya?

Kau terlihat sangat anti Arab dengan alasan "Kita harus cinta pada budaya Indonesia." Padahal di saat yang sama kamu membela ajang Miss World, yang jelas-jelas bukan budaya Indonesia.

Orang yang suka lagu nasyid berbahasa Arab kamu cela-cela dengan alasan, "Itu bukan dari Indonesia." Padahal kamu justru memuja-muja para boyband dari Korea, tergila-gila pada film India, dan cinta buta terhadap film dan musik dari Amerika.

Kamu mungkin lupa: Nama-nama hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat dan Sabtu itu berasal dari bahasa Arab. Istilah musyawarah dan adab juga dari bahasa Arab.

Banyak sekali istilah bahasa Arab yang kini diserap ke dalam bahasa Indonesia, dan ternyata sering kamu pakai, dan kamu menyukainya!

Bahkan kalau kamu belajar sejarah Bahasa Indonesia, kamu akan KAGET DAN SHOCK, karena ternyata bahasa Arab memiliki pengaruh yang SANGAT KUAT terhadap bahasa Indonesia.

Kamu mungkin belum tahu, bahwa struktur bahasa Indonesia dan Arab itu PERSIS SAMA. Saking samanya, kita bisa dengan mudah melakukan penerjemahan kata demi kata. Hal seperti ini tidak bisa dilakukan terhadap bahasa lain.

Coba kamu terjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan sistem terjemahan perkata. Bisa? Dijamin tak bisa. Karena pasti hasil terjemahannya akan sangat ngaco.

Tapi bahasa Arab BISA. Itula salah satu bukti bahwa bahasa Indonesia dan Arab punya hubungan yang sangat erat.

Kalau kamu mencela Islam sebagai agama dari Arab, bukan dari Indonesia, hei... apa kamu lupa bahwa Kristen, Hindu dan Budha pun bukan dari Indonesia. Agama asli Indonesia adalah ANIMISME. Lupa, ya?

Jadi kenapa harus anti Arab?

Jangan-jangan kamu sebenarnya anti Islam, bukan anti Arab.

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post