Cara Shalat Gerhana Matahari dan Bulan

Cara Shalat Gerhana Matahari dan Bulan
Tata Cara Sholat Gerhana Matahari dan Bulan Berbeda dengan Shalat Biasa.

SHALAT gerhana hukumnya sunah bagi seorang Muslim. Jika dikerjakan mendapatkan pahala dan tidak mendapatkan apa pun jika meninggalkannya.

Shalat gerhana ada dua macam, sebagaimana dua macam gerhana, yakni shalat gerhana bulan (khusuf) dan shalat gerhana matahari (kusuf).

Shalat gerhana dilakukan saat gerhana terjadi. Misalnya, Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , maka saat itulah waktu shalat gerhana dilakukan.

Waktu sholat gerhana yakni sejak terjadinya gerhana hingga matahari atau bulan muncul kembali.

Hukum Shalat Gerhana

Hukum sholat gerhana matahari dan shalat gerhana bulan adalah sunnah mu’akkadah dengan kesepakatan para ahli fikih  (al-Fiqh al-Islami 2/545).

Dalam shalat gerhana disyariatkan untuk disampaikan khutbah di dalamnya. Khutbahnya seperti layaknya khutbah Idul Fithri dan Idul Adha dan juga khutbah Jumat. 

أَنَّ النَّبِيَّ  لَمَّا فَرَغَ مِنَ الصَّلاَةِ قَامَ وَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَال : إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ عَزَّ وَجَل لاَ يُخْسَفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا 

Dari Aisyah ra berkata,"Sesungguhnya ketika Nabi SAW selesai dari shalatnya, beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia dengan memuji Allah, kemudian bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah. (HR. Bukhari Muslim).

Dalam khutbah itu Rasulullah SAW menganjurkan untuk bertaubat dari dosa serta untuk mengerjakan kebajikan dengan bersedekah, doa dan istighfar (minta ampun). 

Disunnahkan apabila datang gerhana untuk memperbanyak doa, dzikir, takbir dan sedekah, selain shalat gerhana itu sendiri.

 فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا 

"Apabila kamu menyaksikannya maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedekah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Cara Shalat Gerhana Matahari dan Bulan

Ada sedikit perbedaan antara shalat gerhana dengan shalat biasa, khususnya dalam gerakan ruku'  yang totalnya dilakukan empat kali rukuk.

Dalam shalat gerhana yang hanya dua rakaat ini, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan, setelah takbir, doa iftitah, baca Al-Fatihah dan Surat, gerakan ruku dilakukan dua kali, yakni:
  1. Rukuk
  2. Itidal
  3. Bangkit, takbir, baca Al Fatihah
  4. Baca surat
  5. Rukuk
  6. Itidal
  7. Baru Sujud

Sebagian ulama berpendapat bahwa pelaksanaannya mesti di masjid, meskipun dikerjakan di rumah atau tempat lain juga tidak mengapa.

أنَّ الشَّمس خَسَفَتْ عَلَى عَهْدِ رَسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَبَعَثَ مُنَادياً يُنَادِي: الصلاَةَ جَامِعَة، فَاجتَمَعُوا. وَتَقَدَّمَ فَكَبرَّ وَصلَّى أربَعَ رَكَعَاتٍ في ركعَتَين وَأربعَ سَجَدَاتٍ.

“Aisyah ra menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil jama’ah dengan: ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Bukhari & Muslim).

Rincian Tata Cara Shalat Gerhana  

Prinsip pelaksanaan salat ini adalah terdiri dari dua rakaat dengan empat kali ruku dan sujud, juga empat kali baca Al-Fatihah dan Surat.
  1. Takbiratul Ihram
  2. Doa iftitah
  3. Baca Al-Fatihah
  4. Baca Surat
  5. Rukuk
  6. Itidal
  7. Bangkit, Takbir, Baca Al Fatihah
  8. Baca Surat
  9. Rukuk
  10. Itidal
  11. Sujud
  12. Duduk di antara dua sujud
  13. Sujud
  14. Bangkit berdiri 
  15. Kembali membaca Al-Fatihah dan Surat 
  16. Ulang gerakan yang sama dari no. 5 s.d. 13.
  17. Tasyahud Akhir 
  18. Salam. “

Selain shalat gerhana, umat Islam juga disunahkan mengumandangkan takbir dan dzikir lainnya selama gerhana berlangsung. Saat gerhana merupakan salah satu waktu dikabulkannya doa.

Hadits-Hadits tentang Shalat Gerhana


فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
 
"Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat. (HR. Bukhari).



إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah" (HR. Bukhari).

(عن أبي مَسْعُودٍ قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ من الناس وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فإذا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا فَصَلُّوا (رواه البخاري ومسلم

"Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda: Sesungguhnya matahari dan Bulan tidak gerhana karena kematian seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan shalat. (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian tata Cara Shalat Gerhana Matahari dan Bulan beserta hukum dan amalan sunah selama gerhana. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Sumber: 
Shahihain, Fiqh Sunnah, dan Pedoman Sholat Hasbi Ash-Shiddiqy

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post