Karakter Mukmin Sejati: Hati Bergetar Jika Mendengar Asma Allah SWT

Karakter Mukmin Sejati: Hati Bergetar Jika Mendengar Asma Allah SWT
Karakter Mukmin Sejati: Hati Bergetar Jika Mendengar Asma Allah SWT.

SUDAHKAH
kita termasuk orang yang benar-benar beriman (mukmin) alias Muslim sejati? Mari kita renungkan ciri-ciri atau karakteristik orang beriman menurut Al-Quran berikut ini.

Allâh SWT menyebutkan, di antara sifat kaum mukmin itu adalah jika mendengar asma Allah SWT maka hatinya bergetar, imannya bertambah jika dibacakan ayat-ayat Quran, dan mereka bertawakal kepada-Nya.

Selain itu, orang beriman atau Muslim sebenarnya juga melaksanakan shalat dan gemar infak.

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٢﴾الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ﴿٣﴾أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allâh , gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya keiman mereka bertambah, dan hanya kepada Rabblah mereka bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabb mereka dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia" [QS. A;-Anfâl [8]:2-4).

Hanya orang yang benar-benar berimanlah yang jika disebutkan nama Allah maka gemetar hatinya. Ada rasa takut sebagai bentuk mengagungkan asma Allah.

Bertambahnya keimaman saan mendengar bacaan Al-Quran menjadi bukti keimanan seseorang.

Orang yang beriman juga akan menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah, bukan kepada benda, gunung, cincin, keris, atau yang lain.

Karena orang beriman itu yakin bahwa tidak akan terwujud suatu hal kecuali atas kehendak Allah. Jika Allah berkehendak terjadi, maka terjadilah. Dan jika Allah tidak berkehendak, ya tidak akan terjadi.

Mendirikan shalat adalah bukti keimanan seseorang. Di samping karena memang shalat adalah tiangnya agama. Kalau ia menegakkan shalatnya, sama dengan ia menegakkan agamanya.

Sebaliknya, manakala ia meruntuhkannya, tidak memperhatikannya, mengabaikannya, sama juga dengan meruntuhkan, tidak memperhatikan dan mengabaikan agamanya sendiri.

Seorang juga dikatakan beriman kepada Allah SWT ketika ia gemar menginfakkan hartanya di jalan Allah.

Semoga kita tergolong orang yang memiliki sifat-sifat orang-orang yang beriman dengan sebenarnya, sebagaimana ayat-ayat tersebut. Amin! (Mi’raj Islamic News Agency/Risalah Islam).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post