Khotbah Idul Adha - Makna Kurban dan Hikmah Haji

Khotbah Idul Adha - Makna Kurban dan Hikmah Haji
MUKADIMAH KHOTBAH
Rukun Khutbah Jumat & Hari Raya Idul Fitri/Idul Adha ada lima, yaitu: mengucap hamdalah, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, menyampaikan pesan atau wasiat, membaca ayat Al-Quran, dan berdoa mohon ampunan umat umat Islam.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd.
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah…

Hari ini kita merayakan Idul Adha atau Idul Qurban, satu dari dua hari raya umat Islam setelah Idul Fitri.

Di hari raya Idul Fitri, kita merayakan kemenangan melawan hawa nafsu dengan berpuasa Ramadhan selama sebulan.

Di hari raya Idul Adha ini, kita merayakan kemenangan perjuangan Keluarga Nabi Ibrahim a.s., dalam melaksanakan perintah Allah, mengalahkan godaan setan, dan menegakkan Tauhid.

Jejak perjuangan Nabi Ibrahim a.s. diabadikan menjadi salah satu ibadah wajib dalam syariat Islam, yakni ibadah haji. Jutaan kaum Muslim di Makkah saat ini sudah tuntas melakukan ibadah haji, dengan napak tilas perjalanan dan pengorbanan keluarga Nabi Ibrahim a.s. dalam melaksanakan perintah Allah.

Kita yang ada di sini, yang belum atau tidak beribadah haji, juga melakukan napak tilas pengorbanan Nabi Ibrahim a.s., yakni dengan beribadah kurban.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd.
Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah…

Takbir yang bergema sejak malam tadi hingga dua hari kedepan, juga merupakan napak tilas takbir keluarga Ibrahim a.s.

Diriwayatkan, ketika Ibrahim a.s. mengurbankan anaknya, Ismail a.s., Malaikat Jibril yang kagum melihat ketaatan Ibrahim dan Ismail kepada Allah SWT, mengucapkan takbir “Allahu Akbar… Allahu Akbar…”

Ucapan takbir Malaikat Jibril terdengar oleh Nabi Ibrahim, lalu ia menyahut pula dengan tahlil dan takbir … “Laa ilaaha illallaahu Allaahu Akbar”.

Nabi Ismail a.s. yang mendengar takbir sang ayah, menyahut pula dengan kalimat…. “Allahu Akbar wa Lillaahil Hamdu”.

Maka, jadilah ungkapan takbir Jibril, Ibrahim, dan Ismail itu menjadi kalimah takbir yang biasa kita lantunkan hingga kini: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illalaahu waLllaahu Akbar. Allahu Akbar walillaahil Hamdu”.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd.
Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah…


Setiap hari raya Idul Adha, setidaknya kita terus diingatkan kembali tentang Hikmah Ibadah Haji dan Hikmah Ibadah Kurban, guna meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT.

Peristiwa ibadah haji menyadarkan kita, bahwa pada hakikatnya umat manusia adalah satu keluarga, serta sama dan setara dalam pandangan Allah SWT. Tidak ada manusia yang lebih unggul dari yang lainnya, kecuali atas dasar ketakwaan atau ketaatannya kepada Allah SWT.

Pakaian ihram jamaah haji, mengingatkan kita pada sehelai kain putih yang akan dikenakan kepada kita, saat kita meninggal dunia. Hanya iman, takwa, dan amal soleh yang akan menenami kita, dan menyelamatkan kita dari siksa kubur dan siksa neraka.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd.
Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah…


Ibadah Kurban adalah wujud keimanan, ketakwaan, amal soleh, sekaligus tanda syukur kepada Allah SWT.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, Dialah yang terputus” (QS. Al-Kautsar [108]:1-3).

Melalui syariat Ibadah Kurban, Islam mengajarkan umatnya agar berjiwa rela berkurban apa saja, demi baktinya pada Allah SWT.

Peristiwa pengurbanan Nabi Ibrahim a.s. hanyalah sebagai gambaran bagaimana kurban harus dilakukan. Esensi dari cerita itu adalah bagaimana Ibrahim a.s. rela mengurbankan anak yang dicintainya sekalipun demi baktinya pada Allah SWT.

Pengurbanan Ibrahim mengajarkan pada kita, segala apa yang kita miliki --jiwa, raga, harta, anak, tahta, ilmu, keahlian, dan sebagainya-- adalah milik Allah SWT, yang dititipkan pada kita sebagai amanah.

Maka, ketika Allah SWT memerintahkan kita untuk mengorbankan apa yang kita miliki itu, untuk tegaknya agama Islam dan kejayaan kaum Muslim, tidak alasan untuk menolaknya.

Jiwa, harta, dan segala yang kita miliki bukanlah tujuan, melainkan sebagai alat untuk berjuang dan mengabdi pada Allah SWT.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar, Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd.
Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah…

Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita, untuk senantiasa siap berkorban apa saja, demi menggapai keridoan-Nya, dan hidup mulia di dunia dan akhirat.

Semoga kita mampu melaksanakan prinsip “Sami’na wa atho’na”, kami dengar dan kami taat, atas segala perintah Allah dan larangan-Nya, sehingga kita mampu berjiwa tauhid, sebagaimana Keluarga Nabi Ibrahim a.s.

Semoga kita diberi kekuatan, untuk mampu melakukan pendidikan keluarga, sehingga keluarga kita seperti keluarga Nabi Ibrahim a.s., yang kompak menjadi hamba-hamba Allah yang taat dan bertakwa.

DOA PENUTUP KHOTBAH

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post