Arti Salam Islam - Assalamu'alaikum - dan Keutamaannya

Makna, Pengertian, Arti, dan Faidah Salam Islam - Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Arti Salam Islam - Assalamu'alaikum - dan Keutamaannya
SALAM, menurut Kamus Bahasa Indonesia, artinya damai; pernyataan hormat; dan ucapan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dalam perspektif Islam, mengucapkan salam assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh --atau ringkasnya assalamu'alaikum-- artinya menyampaikan pesan damai, rasa hormat, dan doa.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh artinya "semoga keselamatan, keberkahan, dan kasih sayang (rahmat) dari Allah SWT menyertai Anda/kalian".

Al-Quran menegaskan, selain doa, salam adalah penghormatan.

"Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah pengormatan itu dengan lebih baik daripadanya. Atau balaslah penghormatan itu (dengan yg serupa). Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas segala sesuatu" ( QS An-Nisaa' : 86)

"Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah "Salam sejahtera dari segala bencana " dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka (QS Al-Ahzab:44).

QS An-Nisa:86 mengingatkan kita, jika ada yang mengucapkan salam, maka jawablah dengan proporsional (seimbang) dan lebih baik lagi jika kita "lebihkan".

Misalnya, ada yang mengucapkan "Assalamu'alaikum", maka minimal kita jawab "Wa'alaikum salam", dan lebih baik lagi jika kita jawab "Wa'alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh" atau --dalam bahasa tulisan: "Wa'alaikum Salam Wr Wb."

Semakin lengkap ucapan salam kita, maka kian baik dan makin besar pahalanya.

Imran bin Hushain ra mengisahkan, ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw dengan mengucapkan " Assalamualaikum" Setelah itu, beliau berkata: " Sepuluh" (maksudnya, pahalanya 10). Kemudian ada yang datang lagi lainnya mengucapkan: "Assalamualaikum warahmatullahi". Beliau berkata : "Dua puluh"

Selang beberapa waktu kemudian, ada yang datang lagi dengan mengucapkan: "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh". Dan Rasulullah berkata: "Tiga puluh" ( HR. Daud dan Tirmidzi).

Keselamatan & Asma Allah
Salam merupakan salah satu akar kata ISLAM, yang artinya damai dan menebarkan kedamaian & keselamatan.

Salam juga termasuk nama indah Allah SWT (Asmaul Husna). Dari Ibnu Mas'ud ra, Rasulullah Saw bersabda:

"As-Salam termasuk salah satu asma Allah Ta'ala yang diletakkan Allah dibumi, maka sebarkanlah. Karena apabila orang muslim melewati sekelompok orang, lalu ia memberi salam kepada mereka, maka ia memiliki kelebihan satu derajat diatas mereka dengan mengingatkan salam kepada mereka. Jika mereka tidak menjawabnya, maka ia dijawab oleh yang lebih baik dari mereka (yakni para malaikat)" (HR. Al-Bazzar dan Baihaqi).

Karena salam adalah salah satu nama dari nama-nama Allah, kalimat ‘Assalaamu ‘alaik’ juga bisa berarti "Allah bersamamu" atau "engkau dalam penjagaan Allah" --sehingga keselamatan pun menyertaimu.

Sejarah Salam
Sejarah salam sama tuanya dengan sejarah umat manusia. Ucapan salam sudah ada sebelum Nabi Adam as diturunkan ke dunia.

Dari Abu Hurairah ra , Rasulullah Saw bersabda, "Allah telah menciptakan Nabi Adam as dengan bentuk yang panjang (tingginya) nya 60 dziro (+/- 30 m). Tatkala Nabi Adam as sudah tercipta, Allah berfirman: "Pergilah dan berilah ucapan salam kepada para malaikat yang duduk , dan perhatikan penghormatan apa yang mereka berikan kepadamu. Karena itu merupakan penghormatan kepadamu dan kepada anak cucumu (kelak)".

Lalu Nabi Adam as mengucapkan : "Assalamualaikum" dan para malaikat pun menjawab : "Assalamu'alaika wa rahmatullah". Kata warahmatullah yangg ditambahkan para malaikat berarti: "Semoga Allah memberi rahmat kepadamu" (HR. Muttafaqun 'Alaih).

Hukumnya Sunah
Hukum mengucapkan salam SUNAH, namun menjawabnya adalah WAJIB. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menebarkan salam antar sesama Muslim.

"Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah tali silaturahmi, dan shalatlah ketika orang-orang sedang tertidur nyenyak, niscaya kalian akan masuk surga dengan damai" (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin Salam ra).

"Ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Saw: “Islam bagaimana yang bagus?” Nabi Saw menjawab: “Engkau memberi makan ( kepada orang yang membutuhkan), mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhori dan Muslim).

“Apabila di antara kalian berjumpa dengan saudaranya, maka hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Apabila terhalang oleh pohon, dinding, atau batu (besar), kemudian dia berjumpa lagi, maka hendaklah dia mengucapkan salam (lagi).” (HR. Abu Dawud).

Tata Cara Salam
"Orang yang naik kendaraan memberikan salam kepada orang yang berjalan kaki, sedangkan orang yang berjalan memberikan salam kepada orang yang duduk , dan yang sedikit jumlahnya memberikan salam kepada yang lebih banyak" (HR. Muttafaqun 'Alaih).

Islam melarang memberi salam Islam --ucapan Assalamu'alaikum-- kepada non-Muslim. Rasulullah Saw bersabda: "Janganlah kalian mengucapkan salam lebih dahulu kepada Yahudi dan Nashrani....” (HR Muslim dari Abu Hurairah r.a.).

Mengucapkan salam kepada hadirin (orang banyak), yang terdiri dari Muslim dan Non-Muslim, tidak dilarang. Hati kita meniatkan salam Islam untuk sesama Muslim dan salam "Selamat Pagi" atau "Salam Sejahtera" untuk Muslim dan Non-Muslim.

Para ulama mendasarkan hal itu pada riwayat berikut ini:

"Nabi Saw mengendarai keledai yang di atasnya ada pelana bersulam beludru Fadaki, sementara Usamah bin Zaid membonceng di belakang beliau ketika hendak menjenguk Sa’ad bin ‘Ubadah di Bani Al Harits Al Khazraj, dan peristiwa ini terjadi sebelum perang Badar. Beliau kemudian berjalan melewati suatu majelis yang di dalam majelis tersebut bercampur antara kaum muslimin, orang-orang musyrik, para penyembah patung, dan orang-orang Yahudi. Dan di dalam majelis tersebut terdapat pula Abdullah bin Ubay bin Salul dan Abdullah bin Rawahah. Saat majlis itu dipenuhi kepulan debu hewan kendaraan, ‘Abdullah bin Ubay menutupi hidungnya dengan selendang sambil berkata, “Jangan mengepuli kami dengan debu.” Kemudian Nabi Saw mengucapkan salam pada mereka lalu berhenti dan turun, Nabi Saw mengajak mereka menuju Allah sambil membacakan Al-Qur’an kepada mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di dalam hadits ini dijelaskan, mengucapkan salam kepada orang banyak yang terdiri dari orang muslim dan non-muslim itu tidak apa apa. Sedangkan yang tidak boleh adalah mengucapkan salam Islam kepada orang non-muslim.

Cara Menjawab Salam Non-Muslim
Jika orang non-Muslim mengucapkan salam dengan mengucapkan Assalamu'alaikum kepada kita, maka jawabannya adalah ucapan "Wa'alaikum".

"Jika seorang ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) memberi salam pada kalian, maka balaslah dengan ucapan wa’alaikum.” (HR. Bukhari  dan Muslim).

“Ada seorang Yahudi melewati Rasulullah Saw, lalu ia mengucapkan ‘as-saamu ‘alaik’ (celaka engkau).” Rasulullah Saw  lantas membalas ‘wa ‘alaik’ (engkau yang celaka). Rasulullah lantas bersabda, “Apakah kalian mengetahui bahwa Yahudi tadi mengucapkan ‘assaamu ‘alaik’ (celaka engkau)?” Para sahabat lantas berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika kami membunuhnya saja?” Rasulullah bersabda, “Jangan! Jika mereka mengucapkan salam pada kalian, maka ucapkanlah ‘wa ‘alaikum’.” (HR. Bukhari).

Demikian ulasan tentang Arti Salam Islam - Assalamu'alaikum - dan Keutamaannya yang admin himpun dari berbagai sumber sahih dan terpercaya. Semoga bermanfaat! (www.risalahislam.com).*

1 Comments

Post a Comment

Post a Comment

Previous Post Next Post