Tafsir & Makna QS. Al-'Ashr Ingatkan Kaum Muslim Isi Liburan

Tafsir & Makna QS. Al-'Ashr Ingatkan Kaum Muslim Isi Liburan
Untuk mengisi waktu luang, liburan, atau masa libur, kaum Muslim diberi panduan QS. Al-'Ashr. Betapa rugi dan celaka jika mengisi waktu dengan kegiatan tidak bermanfaat dunia-akhirat. 

Allah SWT berfirman:

وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)

”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al ‘Ashr:1-3).

Meskipun surat ini pendek, tetapi kandungan maknanya sangat dalam. Imam Asy Syafi’i bahkan mengatakan: "Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka" [Tafsir Ibnu Katsir].

ASBABUN NUZUL, SEBAB TURUN
Menurut Muhammad Abduh, Asbabun Nuzul Surat Al-'Ashr ini adalah berkaitan dengan kebiasaan masyarakat Arab yang apabila sore hari duduk bercakap-cakap membicarakan tentang berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. 
Menurut Abduh: “telah terjadi kebiasaan orang-orang Arab pada masanya turunnya Al-quran untuk berkumpul dan berbincang-bincang menyangkut berbagai hal, dan tidak jarang dalam perbincangan mereka itu terlontar kata-kata yang mempersalahkan waktu atau masa. “ waktu sial” demikian sering kali ucapan yang tersdengar dari mulut mereka bila mereka gagal, atau “waktu keberuntungan” jika mereka berhasil.

Banyak pula yang bermegah-megahan asal usul nenek moyang mereka, kedudukan, serta harta kekayaan. Akibat pembicaraan yang tidak jelas arahnya ini, sering terjadi pertikaian dan permusuhan.

Oleh karena itu, sebagian mereka ada yang mengutuk waktu asar, menganggap waktu asar adalah waktu yang celaka, waktu yang naas, banyak bahaya yang terjadi pada waktu asar. 

Dari kejadian ini Allah menurunkan Surat Al-Ashr, yang menjelaskan tentang kerugian manusia yang menyia-nyiakan waktu asar yang dalam konteks kekinian bisa dimakanai sebagai waktu luang, masa liburan, atau waktu istirahat kerja.

ARTI WAKTU ('ASHR)
Surat ini dimulai dengan huruf sumpah (والعصر) yang bermakna “Demi Masa” atau "Demi Waktu". Para ulama sepakat kata (العصر) pada ayat pertama pada surat ini, dengan makna waktu, namum mereka tetap berbeda pendapat tentang waktu yang dimaksud.

Pendapat-pendapat itu antara lain:
1. Waktu atau masa di mana langkah dan gerak tertampung di dalamnya.
2. Waktu tertentu, yakni waktu di mana sholat ashar dapat dilaksanakan.
3. Saat sholat ashar dilaksanakan
4. Waktu atau masa kehadiran Nabi Muhammad SAW dalam pentas kehidupan ini.

KANDUNGAN MAKNA  QS AL-'ASHR
Secara umum, surat ini mengingatkan kaum Muslim tentang pentingnya waktu dan mengisi waktu dengan kebaikan/amal shalih.

Semua manusia akan merugi dalam hidupnya, kecuali melakukan empat hal berikut ini:
  1. Beriman kepada Allah SWT.
  2. Membuktikan keimanan (kemusliman) itu dengan ibadah atau amal sholeh (amal kebaikan).
  3. Saling mengingatkan, tausiyah, saling menasehati dalam kebenaran (al-haq), yakni kebenaran dalam perspektif Islam, juga saling memberi motivasi untuk beriman dan beramal sholeh.
  4. Saling menasehati dalam kesabaran menaati kebenaran, sabar dalam menjalankan perintah Allah, sabar dalam menghadapi musibah, dan sabat dalam menghadapi tantangan dakwah Islam.
QS Al-'Ashr juga mengandung tahapan seorang Muslim dalam menyikapi risalah Islam:
  1. Mengetahui kebenaran (iman).
  2. Memahami atau mendalaminya agar lebih tahu dan paham.
  3. Mengamalkannya.
  4. Mengajarkan atau menyebarkannya kepada orang lain.

KH Endang Saifuddin Anshari dalam "Kuliah Islam" menjelaskan, makna QS Al-Ashr ini berisi kewajiban muslim terhadap Islam atau agamanya:
  1. Mengimani Islam
  2. Mengilmui Islam.
  3. Mengamalkan Islam.
  4. Mendakwahkan Islam
  5. Membela Islam dan kaum Muslim.
Apa kaitannya dengan mengisi liburan watu waktu luang? Tidak lain, waktu luang adalah waktu leluasa untuk meningkatkan iman, medalami ilmu Islam, mengamalkannya, dan mendakwahkannya sesuai dengan kemampuan.

Tentu saja, pengalaman QS Al-Ashri ini tidak hanya berlaku masa liburan atau waktu luang, tapi sepanjang masa, sebagaimana ayat-ayat Al-Quran yang lainnya. (www.risalahislam.com).*

--- Sumber: Tafsir Ibnu Katsir, Durusil Muhimmah Li Ammati Ummah, Cahaya Tauhid Press, Kuliah Islam, Pustaka Salman, dll.

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post