5 Amalan Penghapus Dosa menurut Quran dan Hadits

istighfar menghapus dosa
Setidaknya ada lima Amalan Penghapus Dosa karena Allah SWT Maha Pengampun.

MANUSIA tidak lepas dari khilaf sehingga sering berbuat dosa (melanggar aturan Allah Swt). Pepatah Arab mengatakan, Al-Insanu Mahalul Khoto wan Nisyan, manusia itu tempatnya salah dan lupa.

Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Nabi Muhammad Saw yang memiliki budi pekerti yang agung (khuluqin adzim), teladan yang baik (uswatun hasanah), dan dijaga oleh Allah dari perbuatan dosa (ma'shum).


Pengertian Dosa dalam Islam

Dosa adalah konsep Islam adalah perbuatan maksiat atau melanggar larangan Allah SWT. Rasulullah Saw menyatakan, dosa itu kebalikan dari perbuatan baik. Dosa, sabda Nabi Saw, akan membuat gelisah hati seorang mukmin dan merasa malu jika perbuatan buruknya itu diketahui orang lain.

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَاْلإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ . [رَوَاهُ مُسْلِم]

“Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR. Muslim).

Baca juga: Saat Bebuat Dosa, Iman Lepas!
 Karena kasih-sayang-Nya, Allah SWT Maha Pengampun. Allah SWT selalu berkehendak menghapus atau mengampuni semua dosa hamba-hamba-Nya.

"Katakanlah! Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampunkan semua dosa” (QS. Az-Zumar:53).

Dalam sebuah Hadits Qudsi disebutkan, Allah Ta’ala berfirman:

قَالَ اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

”Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi).

5 Amalan Penghapus Dosa

Berikut ini 5 amalan penghapus dosa.

1. TOBAT

Tobat adalah menyatakan penyesalan, memohon ampunan kepada Allah, dan berjanji tidak mengulangi perbuatan yang melanggar aturan-Nya.

"Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah: 37).

“Dan Dialah (Allah) yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Asy-Syura: 25)

“Bahwa Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat jelek di siang hari dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat jelek di malam hari sehingga matahari terbit dari arah barat.” (HR. Muslim).

“Orang yang bertaubat dari dosanya bagaikan orang yang tidak mempunyai dosa sama sekali” (HR. Ibn Majah, Sahih al-Jami’).

Cara tobat yaitu dengan memanjatkan doa memohon ampunan dan/atau shalat taubat. Doa paling ringkas adalah istighfar. Doa panjang antara lain sebagaimana tercantum dalam hadits Shahih Bukhari dan Muslim berikut ini:


اللَّهُمَّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ »

"Alloohumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiron wa laa yaghfirudz dzunuuba illa anta faghfirlii maghfirotan min 'indika warhamnii innaka antal ghofuurur rohiim"

"Ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang  (HR. Bukhari dan Muslim).

Shalat Tobat adalah shalat dua rakaat lalu meminta ampun kepada Allah SWT dengan doa istighfar dalam bahasa apa saja, termasuk doa minta ampun dalam hadits di atas.

“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan  Ibnu Majah).

2. ISTIGHFAR

Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah Swt dengan kalimat "Astaghfirullahal'adzim" atau kalimat lain yang semakna.

"Beristighfarlah kamu kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun..." (QS. Nuh:10).

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat." (QS.Hud : 3).

"Barangsiapa beristighfar secara rutin, pasti Allah memberinya jalan keluar dalam kesempitan dan memberi rezeki yang tiada terhingga padanya." (HR. Abu Daud).

3. SEDEKAH

Sedekah yaitu menyisihkan sebagian harta untuk membantu orang yang membutuhkan (kaum dhuafa) dan mendanai dakwah atau syiar Islam.

Sedekah bisa diartikan juga dengan mengeluarkan harta yang tidak wajib di jalan Allah (selain zakat). Sedekah juga meliputi bantuan nonmateri atau ibadah-ibadah fisik nonmateri, seperti menolong orang lain dengan  tenaga dan pikiran, mengajarkan ilmu, bertasbih, dan berdzikir.

"Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api" (HR. Tirmidzi).

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al Hadid: 18).

Baca juga: 18 Jenis Sedekah

4. SABAR MENGHADAPI MUSIBAH/UJIAN

Musibah, seperti sakit, termasuk penghapus dosa, selama kita bersabar dan tawakal kepada Allah Swt atas ujian tersebut.

“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman, “Sesunguhnya apabila Aku menguji seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya (dalam keadaan) bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya.“ (HR. Ahmad).

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR Bukhari).

Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya”. (HR. Muslim).

Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Al-Hakim, Ibnu Hibban).

Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya”. (HR. Al-Hakim).

Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya”. (HR. Muslim).

Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi”. (HR. Muslim).

5. MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN

Amal kebaikan (amal saleh), seperti mengerjakan ibadah wajib (shalat, zakat, puasa, haji) dan ibadah sunah seperti shalat malam, juga menolong sesama, senyum (menyenangkan orang lain), membaca Al-Quran, berkata-kata yang baik, menyempurnakan wudhu, dapat menghapuskan dosa.

"Sesungguhnya kebaikan itu menghapuskan keburukan, yang demikian itu adalah peringatan bagi orang orang yang ingat." (QS. Hud:114).

Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan: "Sesungguhnya melakukan kebaikan itu menghapuskan dosa dosa silam".

Rasulullah Saw bersabda: "Dan ikutilah keburukan itu dengan kebaikan kerana (pahala) kebaikan itu dapat menghapuskan (dosa) keburukan". (HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim, dan Tabrani).

“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang menghapusnya dan bergaullah dengan sesama manusia dengan akhlak (perangai/perilaku) yang baik.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).

“Shalat lima waktu dan Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim).

“Hendaklah kalian shalat malam, kerana ia adalah adat orang yang salih sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa.” (HR. Al-Hakim).

“Sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik.” (HR. Al-Kharaithi)

“Mahukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat darajat. Mereka menjawab: ya, wahai Rasulullah. Beliau berkata: sempurnakan wudhu’ ketika masa sulit dan memperbanyak langkah ke masjid serta menunggu solat satu ke solat yang lain, kerana hal itu adalah ribath.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi).

Demikian amalan penghapus dosa. Semoga kita senantiasa mampu mengindari perbuatan dosa. Astaghfiruloohal 'adzhiiim... ! Amin...!  Wallahu a'lam bish-shawab. (www.risalahislam.com).*

Baca juga: Risalah Ramadhan

Referensi: Al-Quran dan Terjemahannya Depag RI, Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Fiqh Sunnah, Tafsir Ibn Katsir, dll.

1 Comments

Post a Comment

Post a Comment

Previous Post Next Post