Materi Khotbah Jumat: Makna Wasiat Takwa

Materi Khotbah Jumat: Makna Wasiat Takwa

Salah satu rukun khotbah Jumat adalah wasiat takwa. Inilah materi atau intisari khotbah, setelah pembuka (hamdalah, syahadat, dan shalawat) dan penutup (doa bagi kaum mukmin).


Dalam wasiat takwa ini pula rukun khotbah lainnya terkandung, yakni membaca Ayat Al-Qur'an.


Wasiat atau nasihat ini intinya berupa ajakan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Khotib dapat menyampaikan tema aktual atau topik tertentu agar materi khotbah Jumat fokus dan efektif. 


Inti tujuan wasiat takwah dalam setiap khotbah Jumay adalah agar jamaah atau kita ISTIQOMAH dalam keimanan, selain terus berusaha meningkat iman dan takwa.


Iman dan Istiqomah


Iman dan Istiqomah dalam keimanan adalah jawaban Nabi Saw ketika seorang sahabat, Sufyan bin Abdullah, meminta "suatu perkataan" (qaulan) atau "nasihat ringkas" tentang Islam.


عن سفيان بن عبد الله رضي الله عنه قال: قلت: يارسول الله! قل لي في الاسلام قولا, لا أسأل عنه أحدا غيرك؟. قال: “قل آمنت بالله ثم استقم” رواه مسلم


“Dari Sufyan bin Abdullah radhiyallaahu’anhu, ia berkata: aku berkata wahai Rasulullah! Katakanlah padaku tentang Islam dengan sebuah perkataan (sehingga) aku tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selainmu. Nabi Saw menjawab: “Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah” (HR Muslim).


Perintah istiqomah ini juga tersirat dalam Al-Quran. "Hai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah!" Maksudnya, tetaplah atau konsistenlah dalam keimanan.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا


"Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya" (QS An-Nisaa': 136).


Salah satu hadits yang sering disampaikan khotib Jumat adalah tentang ketakwaan dan akhlak yang baik.


اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ


''Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya akan dapat menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR At-Tirmidzi).


RUKUN KHOTBAH JUMAT

1. Hamdalah (puji-pujian kepada Allah)
2. Shalawat atas Rasulullah Saw.
3. Syahadat 

 كُلُّ خُطْبَةٍ لَيْسَ فِيهَا تَشَهُّدٌ فَهِيَ كَالْيَدِ الْجَذْمَاءِ

“Tiap-tiap khutbah yang tidak ada tasyahhud (syahadat) padanya, maka khutbah itu seperti tangan yang terpotong” (HR Abu Dawud)

4. Wasiat Takwa. 

Berwasiat (nasihat) dengan takwa dan mengajarkan apa-apa yang perlu kepada pendengar, sesuai dengan keadaan tempat dan waktu, baik urusan agama maupun urusan dunia seperti ibadah kesopanan, pergaulan, perekonomian, pertanian, siasat, dan sebagainya dengan bahasa yang dipahami oleh pendengar.

5. Membaca ayat Al-Quran.
6. Berdoa untuk mu'minin dan mu'minat pada khutbah yang kedua. 

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post