Pengertian Qodarullah dan Hukum Mengucapkannya

Kata Qadarullah  (قَدَرُ اللَّهِ) belakangan ini lazim diucapkan seorang muslim, khususnya yang bergaul di lingkungan religius. Apa arti qodarullah dan kapan mengucapkannya? Berikut ini Pengertian Qadarullah dan hukum mengucapkannya.

Pengertian Qadarullah dan Hukum Mengucapkannya

"Qodarullah untuk tahun ini karena adanya pandemi global covid-19, kami belum bisa melaksanakan kegiatan seperti biasanya."

Demikian petikan surat salah satu pantia acara menjelang Ramadhan. Akibat pandemi Covid-19, acara berlangsung tidak biasa. Dikatakannya itu "Qodarullah" atau lengkapnya Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala.

Pengertian Qadarullah

Secara bahasa, Qadarullah ketetapan Allah. Dari kata qadar yang artinya ketetapan, sebagaimana arti harfiyah "malam qodar" (lailatul qodar) di bulan Ramadhan, yaitu "malam ketetapan".

Qadar juga berarti hukum, perintah, dan kehendak. 

Menurut istilah, pengertian Qadarullah adalah ketetapan atau takdir Allah SWT. Qadarullah wa maa sya-a fa'ala artinya "ketentuan Allah dan apa yang dikehendaki-Nya dilakukan-Nya" atau "takdir Allah, apa yang Allah kehendaki pasti terjadi".

Pengertian Qadarullah dan Hukum Mengucapkannya

Dengan demikian, pengucapan atau istilah qadarullah menyiratkan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi karena kehendak atau ketetapan Allah SWT.

Bagian Rukun Iman

Percaya akan ketetapan Allah SWT merupakan bagian dari Rukun Iman, yakni percaya kepada qada dan qadar atau takdir. 

قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ الإِيمَانِ ‏.‏ قَالَ ‏"‏ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ

"Ceritakanlah padaku yang dimaksud iman. Rasulullah SAW kemudian berkata: Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir serta qadha' dan qadar, yang baik maupun yang buruk." (HR Muslim).

Qada dapat dipahami sebagai putusan Allah pada azali atau mengenai suatu hal yang akan menjadi apa kelak. Sedangkan qadar merupakan realisasi Allah atas qadha terhadap diri manusia sesuai kehendak-Nya.
  • Qada secara bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Secara istilah, qada yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk atau alam semesta.
  • Qadar secara bahasa berarti ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar atau takdir secara istilah adalah ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa (Qadir) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk.

Dalam risalah Islam, takdir itu sendiri dibagi atas dua, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.

Takdir mubram ialah takdir atau ketetapan Allah yang tidak dapat diubah atau tidak dapat diubah oleh siapa pun. Contoh-contoh takdir mubram, antara lain setiap makhluk pasti atau seseorang pasti
hanya punya satu ibu kandung. 

Takdir muallaq ialah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha manusia. Setiap manusia diberi peluang atau kesempatan oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik.

Hukum Mengucapkan Qadarullah

Qadarullah termasuk kalimat yang baik (kalimah thayibah), sebagaimana tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. 

Mengucapkan Qadarullah dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim saat menghadapi sebuah kenyataan apa pun, pahit ataupun manis.

Ungkapan qodarullah ini sebagai bentuk keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kehendak Allah SWT.

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا ‏.‏ وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: "Seandainya aku lakukan demikian dan demikian." Akan tetapi hendaklah kau katakan: "Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi." Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan." (HR Muslim).

Demikian Pengertian Qadarullah dan Hukum Mengucapkannya. Wallahu a'lam bish-shawabi.*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post