Hukum Berkata-Kata Kotor dan Kasar

Hukum Berkata-Kata Kotor dan Kasar dalam Islam

Orang yang suka berkata kotor dan kasar sangat dibenci Allah SWT. Setiap muslim harus punya akhlak yang mulia (akhlaqul karimah). Akhlak pula penentu kebahagiaan di dunia dan akhirat.


Hukum berkata kotor dalam Islam sangat dilarang. Di media sosial, banyak konten video ataupun teks berisi kata-kata atau ucapan kotor dan kasar, semisal anj**g dan gob**g dengan variasanya, seperti anjay yang dilarang Komnas Perlindungan Anak.


Dalam kehidupan sehari-hari, banyak juga omongan kotor dan kasar. Sebagaimana pilihan baik dan buruk, bagus dan jelek, maka dalam komunikasi verbal pun ada pilihan kata (diksi) bersih-kotor dan halus-kasar.


Baca Juga:6 Prinsip Komunikasi Islam 


Ucapan kotor dan kasar biasanya terucap dalam kondisi marah. Namun, ada juga karena "kebiasaan" atau pengaruh lingkungan. Di sinilah pentingnya pendidikan akhlak dan/atau lingkungan Islami.


Berkata kotor bisa menimbulkan kemarahan hingga dendam dari orang yang kamu kata-katai secara kasar. 


Berkata kotor juga tidak baik untuk diri sendiri karena kata-kata buruk mengandung energi negatif, yang jika dipelihara bisa berdampak buruk pada kondisi mental dan pikiran kita. 

Islam Melarang Kata-Kata Kotor dan Kasar

Berikut ini ayat Al-Qur'an dan hadits yang membicarakan tentang hukum berkata kotor dalam Islam. 


Allah SWT Tidak Menyukai Perkataan yang Buruk. 


 لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا


“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An-Nisa’ [4]: 114)


Yang dimaksud dengan “bisikan-bisikan mereka” adalah ucapan (perkataan) manusia.


لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا


“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya (dizalimi). Allah itu Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa’ [4]: 148).


لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الفَاحِشِ وَلَا البَذِيْءِ


“Seorang Mukmin yang sempurna imannya bukanlah seorang pencaci, pelaknat, bukan pula orang yang berkata keji dan kotor” (HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan lain-lain).


إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْ تَرَكَهُ النَّاسُ أَوْ وَدَعَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ


“Sesungguhnya termasuk manusia yang paling buruk adalah seseorang yang ditinggalkan orang lain karena takut akan perkataan keji dan kotornya” (HR al-Bukhari).


Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunnahnya, Rasulullacah Saw bersabda:


مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ


“Sesungguhnya tidak ada sesuatu apa pun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar.” (HR At Tirmidzi).


Demikian hukum berkata kasar dan kotor dalam Islam, termasuk kata-kata umpatan dan menyebut nama-nama binatang. Wallahu a'lam bish-shawabi.*


Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post