Nuzulul Quran: Kontroversi Malam Turunnya Al-Quran 17 Ramadhan

Nuzulul Quran: Kontroversi Malam Turunnya Al-Quran 17 Ramadhan

Nuzulul Quran: Kontroversi Malam Turunnya Al-Quran 17 Ramadhan

Peringatan Malam Nuzulul Qur’an 17 Ramadan yang biasa dilakukan kaum Muslim Indonesia menimbulkan kontroversi.

Masalahnya, dalam QS Al-Qadr 1-5 disebutan, Al-Quran diturunkan pada malam qadar (lailatul qodr), sedangkan malam qadar menurut hadits shahih terjadi di 10 malam terakhir Ramadhan, yakni di malam-malam ganjil antara malam 21, 23, 25, 27, atau malam 29 Ramadhan.

Lalu, mengapa bisa muncul tanggal 17 Ramadhan sebagai malam turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran)?

Nuzulul Quran --secara harfiah berarti turunnya Al-Quran-- adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penurunan wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw.

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah al-Alaq ayat 1-5. Saat wahyu ini diturunkan, Nabi Muhammad sedang ber-tahannus (menyendiri) di Gua Hira. Ketika itu, Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut.

Alasan Nuzulul Quran 17 Ramadhan

Gua Hira Nuzulul QuranMengenai tanggal 17 Ramadhan dijadikan peringatan Nuzulul Qur’an, yang menjadi dasarnya adalah karena pada tanggal itu diturunkannya ayat pertama dari surat al-'Alaq kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur, Makkah.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS Al-A’laq: 1 – 5).

Disebutkan oleh Ibnu Katsir didalam kitabnya Al Bidayah wa an Nihayah, menukil dari al Waqidiy dari Abu Ja’far al Baqir, yang mengatakan bahwa awal diturunkannya wahyu kepada Rasulullah saw adalah pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan, meski ada juga yang mengatakan tanggal 24 Ramadhan.

Tidak semua kaum Muslim sependapat dengan 17 Ramadhan sebagai malam turunnya Al-Quran mengingat Al-Qur’an secara keseluruhan itu diturunkan di bulan Ramadhan pada malam qodar (Lailatul Qadar) yang terjadi di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. 

Pada malam qadar Al-Quran diturunkan Allah SWT dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia. Dari langit dunia lalu diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Saw selama sekitar 23 tahun.

Dalam buku Ramadan di Jawa, André Möller menyebutkan beberapa pendapat tentang tanggal Nuzulul Quran.

1. Pendapat pertama: Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadan. Bagi yang mempercayai Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadan, dasarnya adalah Surah Al-Anfaal ayat 41.

“…jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan (Al-Quran), yaitu di hari bertemunya dua pasukan….”

Menurut catatan kaki dalam Al Qur’an dan Terjemahnya yang diterbitkan Departemen Agama Indonesia, hari Furqaan adalah “hari jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, yaitu hari bertemunya dua pasukan di peperangan Badar, pada hari Jum’at tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijrah. Sebagian mufassirin berpendapat, ayat ini mengisyaratkan kepada hari permulaan turunnya Al Quraanul Kariem pada malam 17 Ramadan.”

2. Nuzulul Quran jatuh pada Lailatul Qadar (‘malam kemuliaan’). Pendapat ini berdasar pada Surah Al-Qadr ayat 1,

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan (lailatul qadr).”

Menurut Nurcholish Madjid, pendapat di Indonesia bahwa Quran turun pada 17 Ramadan adalah hasil ijtihad K.H. Agus Salim. Ia mengawinkan Surah Al-Anfaal:41 dan Surah Al-Qadr:1 yang ia anggap membicarakan peristiwa yang sama.

Yang menjadi dasar kebanyakan kaum muslim dalam memperingati nuzulul Qur’an pada malam tanggal 17 Ramadhan, mungkin apa yang disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir (W. 774 H) dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah, Al-Waqidi meriwayatkan dari Abu Ja’far Al-Baqir yang mengatakan bahwa “wahyu pertama kali turun pada Rasul SAW pada hari senin 17 Ramadhan .”

Terlepas dari tanggal pasti, yang jelas Al-Quran diturunkan Allah SWT pada bulan Ramadhan. Tidak perselisihan mengenai hal ini karana tiga ayat berikut ini menegaskannya:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…” (QS. Sl-Baqarah/2: 185).

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. (QS. Al-Qadr 1-5).

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Qur`an) pada malam yang diberkahi" (QS Ad-Dukhan:3).

Ibn Abbas dan jumhur ulama berpendapat, yang dimaksud dengan turunnya Qur’an dalam ketiga ayat di atas adalah turunnya Qur’an sekaligus di Baitul `Izzah di langit dunia agar para malaikat menghormati kebesarannya. 

Kemudian sesudah itu Qur’an diturunkan kepada rasul kita Muhammad saw. Secara bertahap selama dua puluh tiga tahun.

أنزل الله القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت العِزّة من السماء الدنيا، ثم نزل مفصلا بحسب الوقائع في ثلاث وعشرين سنة على رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Al Qura’n secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur-angsur kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun”. (HR. At-Thabari, An Nasai, Al Hakim dan dishahihkan Adz Dzahabi dan Al Hakim).

Ibn Abbas berkata, "Qur’an sekaligus diturunkan ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar, kemudian setelah itu ia diturunkan selama dua puluh tahun.` Lalu ia membacakan:

Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (QS Al-Furqan: 33 ).

Dan Al-Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (QS Al-Isra`: 106 ).

Al-Quran merupakan sumber utama syariat Islam sekaligus petunjuk bagi kaum Muslim.

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Itulah Kitab (Al-Quran) yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Baqarah/2: 2).

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ﴿١٥﴾يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari keadaan gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS al-Maidah/5: 15-16).

Sangat pentingnya kedudukan Al-Quran, sehingga dalam sebuah hadits disebutkan, sebaik-baik kaum Muslim adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Quran.

“خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ…”

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur-an dan mengajarkannya…” (HR Bukhari).

Demikian sejarah sekaligus Kontroversi Malam Turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran) 17 Ramadhan. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Referensi: Majalah al-Furqon Edisi 84, th ke-8 1429/ 2008; Abu Musa al-Atsari. Lailatul Qadar Malam Kemulian. Majalah adz-Dzakiroh Edisi 43, Edisi Khusus Ramadhan-Syawal, Vol 8, No.1 1429 H; Al-Quran dan Terjemahnya; Sirah Nabawiyah oleh Syaikh Shafiyyurahman al-Mubarokfury; Shahihain.*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post