Untaian Kata Mutiara Hikmah: Penyejuk Hati & Motivasi Amal (4)

Untaian Kata Mutiara Hikmah: Penyejuk Hati & Motivasi Amal (4)
Untaian Kata Mutiara Hikmah: Penyejuk Hati & Motivasi Amal (Bagian 4). Baik untuk disebarkan di Status Facebook & Twitter.

Allah Azza Wajalla berfirman: “Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan kamu dari kemelaratan.” (Hadits Qudsi, Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).

DOA AGAR DIMUDAHKAN SEGALA URUSAN. 
 “Alloohumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa Anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlaa” (Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan [kesulitan], jika Engkau kehendaki, pasti [kesulitan itu] akan menjadi mudah). (HR. Ibnu Hibban dari Anas bin Malik).

“Janganlah kamu menjadi orang yang tidak punya pendirian (plinplan), bila manusia baik, maka kamu ikut baik, dan bila mereka berbuat buruk, kamu pun ikut berbuat buruk. Akan tetapi, bentengilah dirimu, bila manusia baik, kamu harus berbuat baik, dan bila mereka jahat, janganlah ikuti perbuatan kejahatan mereka.’’ (HR. Tirmidzi).

“Peliharalah harta bendamu dengan cara mengeluarkan zakat. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah. Dan hadapilah cobaan yang datang bertubi-tubi dengan do’a dan merendahkan diri kepada Allah.” (HR. Abu Daud).

“Allah SWT berfirman: Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku (beribadah), maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya, maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (HR. Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)

Tidak setiap kita berhak dicintai. Karena syarat dicintai adalah akhlak dan keutamaan. Namun ambil bagianmu sebagai pecinta dan nikmatillah. Jika dirimu tidak menjadi yang dicintai. Maka jadilah yang mencintai. (Syair Cinta Jalaluddin Rumi).

Sedekah dan Ucapan yang baik bisa menyelamatkan kita dari adzab Allah. Rasulullah Saw bersabda: “Jagalah dirimu dari neraka, meskipun dengan memberikan sebutir kurma. Jika kamu tidak mendapatinya, maka dengan mengucapkan kata-kata yang baik”. [HR. Muttafaq 'Alaihi]. Wallahu a'lam.

Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka hakikatnya tidak bersyukur kepada Allah SWT. Sabda Nabi Saw, Laa yasykurullaaha manlaa yasykurunnaas. “Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud). Wallahu a'lam.

"Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu makin kaya.Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi. Jangan menunggu dipedulikan orang, baru kamu peduli, tapi pedulilah kepada orang lain, maka kamu akan dipedulikan." (Mutiara Hikmah).

“Muslim sejati adalah yang tidak pernah menyakiti sesama Muslim dengan lisan (ucapan) dan tangannya (kelakuannya)” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hasil usaha jiwa dan qolbu (hati) yang terbaik dan penyebab seorang hamba mendapatkan derajat kemuliaan di dunia dan akhirat adalah ilmu dan iman. Oleh karena itu, Allah Ta’ala menggabungkan keduanya dalam firmanNya,“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, beberapa derajat” (QS al-Mujaadilah: 11). (Imam Ibnul Qayyim).

Jika kita mendoakan kebaikan bagi orang lain, maka malaikat pun turut mendoakan kebaikan pada kita. Rasulullah Saw bersabda: "Tidaklah seorang Muslim mendo’akan saudaranya yang tidak berada di hadapannya, melainkan malaikat akan berkata: ‘Dan (semoga) engkau juga mendapatkan yang seperti itu." (HR. Muslim). 

Doa agar dimudahkan urusan, lobi, nego, pidato: Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii. "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thoha: 25-28)

"Apabila aku menasihati kamu bukanlah artinya aku ini yang terbaik di kalangan kamu, bukan juga yang paling sholeh di kalangan kamu, karena aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya boleh menyampaikan dakwah apabila dia telah sempurna, niscaya tidak akan ada pendakwah, maka akan jadi sedikitlah orang yang memberi peringatan" (Imam Hasan Al-Basri).

Karakter Orang Beriman: Syukur dan Sabar. "Abu Yahya Shuhaib bin Sinan r.a. meriwayatkan, Rasulullah Saw bersabda, “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan. Hal ini tidak dimiliki oleh seorang pun melainkan oleh seorang mukmin. Bila ia mendapatkan harta atau kesuksesan, ia selalu bersyukur, maka jadilah itu kebaikan baginya. Dan bila mendapatkan kesengsaraan/kesusahan, maka dia selalu bersabar dan itu pun menjadikan kebaikan baginya.” (HR Muslim).*

“Ketahuilah, bahwa Anda bukan satu-satunya orang yang mendapat ujian. Tidak seorangpun yang lepas dari kesedihan dan tidak seorang pun yang luput dari kesulitan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Salah satu pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua. Berusahalah mendapatkan doa itu dengan berbakti kepada mereka berdua agar doa mereka menjadi benteng yang kuat yang menjagamu dari semua hal yang tidak Anda sukai.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

Berbuatbaiklah kepada sesama, dan baktikan kebaikan kepada semua orang agar Anda akan mendapatkan kebahagiaan dari menjenguk orang sakit, dan memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkannya, dan dari mengasihi anak yatim.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Tersenyumlah kepada siapa saja, niscaya Anda akan mendapatkan cinta kasih mereka, Haluskan turur kata Anda niscaya mereka akan mencintaimu. Dan rendahkan hati kepada mereka niscaya mereka akan menghormati Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Ujian itu akan mendekatkan jarak antara diri Anda dengan Rabb. Akan mengajarkan kepada diri Anda, bagaimana berdoa, dan akan menghilangkan kesombongan, ujub, dan rasa bangga diri pada diri Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Optimislah, jangan pernah berputus asa dan menyerah tanpa usaha. Berbaik sangkalah kepada Rabb. Dan, tunggulah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Terimalah pilihan Allah dengan gembira. Sebab, Anda tidak tau kemashlahatan. Bisa jadi kesulitan itu baik daripada kemudahan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Bertawakallah kepada Allah, dan serahkan semua perkara kepada-Nya. Terimalah semua ketentuann-Nya dengan sepenuh hati, berlindunglah kepada-Nya, dan bergantunglah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia cukup sebagai pelindungmu.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Maafkanlah orang yang pernah melakukan kezaliman kepada anda. Sambunglah tali silaturahmi orang yang memutskannya dari anda. Berilah orang yang tidak pernah memberi kepada anda. Bersabarlah terhadap orang yang berbuat jahat kepada anda, niscaya Anda akan memperoleh rasa bahagia, dan aman dalam diri Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Hiduplah bersama Al Qur’an, baik dengan cara menghapal, membaca, mendengarkan, atau merenungkan. Sebab, ini merupakan obat paling mujarab untuk mengusir kesedihan dan kedukaan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Ketika waktu pagi tiba, janganlah menunggu sampai sore. Hiduplah dalam batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih baik di hari ini.” ~Dr. Aidh al Qarni~

“Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram, dosa akan diabaikan, Allah akan menjadi ridho, dan tekanan hidup akan terasa ringan. (Dr. Aidh Al Qorni)

“Terimalah qadha’ yang telah pasti dan rezeki yang telah dibagi itu dengan hati terbuka. Segala sesuatu itu ada ukurannya. Karenanya, enyahkan kegelisahan” (Dr. Aidh Al Qorni)

“Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan adalah kesenangan yang diburu oleh orang-orang yang bertauhid dan hiburan bagi orang-orang yang ahli ibadah.” (Dr. Aidh Al Qarni)

“Barangsiapa di sore hari merasa kecapaian, karena seharian bekerja mencapai kecukupan keluarga, maka pada sore hari itu pula dia mendapatkan curahan ampunan dosa.” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).

”Barangsiapa menginfakkan harta untuk diri sendiri dengan maksud untuk menjaga kehormatan diri, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah. Dan barangsiapa menginfakkan hartanya untuk kepentingan anak, istri, dan keluarga yang menjadi tanggungannya, maka hal itu adalah termasuk amal sedekah.” (HR Ahmad dari Abu Umamah Al-Bahili).

”Bukanlah orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin beribadah mencari pahala akhirat dengan meninggalkan aktivitas bekerja untuk kepentingan kehidupan dunia, dan bukan pula orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin bekerja dengan meninggalkan aktivitas ibadah. Orang yang terbaik di antara kalian adalah yang melaksanakan keduanya: rajin bekerja dan rajin pula beribadah. Sebab kekayaan dapat dijadikan sarana meraih kebahagiaan akhirat. Karenanya, janganlah kalian menjadi manusia pemalas.” (HR. Ibnu Asakir dari Anas).

“Sesungguhnya Allah Ta’ala senang (ridho) melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal.” (HR. Ad-Dailami)

"Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan." (Imam SyafiĆ­).

"Penggerak hati menuju Allah SWT ada tiga: Mahabbah (cinta kepada-Nya), Khauf (takut kepada murka-Nya), dan Roja’ (berharap kebaikan dunia dan akhirat). Yang terkuat di antara ketiganya adalah mahabbah sebab rasa cinta itulah yang menjadi tujuan sebenarnya." (Ibnu Taimiyah).

"Sedekah merupakan salah satu pintu kebahagiaan sekaligus menghapuskan keburukan. Sabda Rasulullah Saw, “Sedekah itu menghapuskan keburukan (kesalahan) sebagaimana air memadamkan api” (HR. Tirmidzi).

"Harta yang paling baik ialah (1) Lisan yang berdzikir, (2) Hati yang bersyukur, dan (3) seorang isteri yang beriman yang membantu memperkuat keimanan suaminya." (HR. Tirmidzi).

"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala yang mengikutinya itu sedikit pun" (HR. Muslim)

MENCARI NAFKAH = FI SABILILLAH
“Seseorang yang keluar rumah untuk bekerja guna mengusahakan kehidupan anaknya yang masih kecil, maka ia telah berusaha di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itu pun di jalan Allah... (H.R. Thabrani).

PAHALA NIAT BAIK: 
Subhanallah.... Berbuat Baik, Baru Niat Doang, Udah Dapet Pahala! "Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan, lalu dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh..." (HR. Bukhari-Muslim).

JANGAN TUNGGU! 
Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda. Inilah hari Anda. ('Aidh al-Qarni). (www.risalahislam.com, dari berbagai sumber).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post