Untaian Kata Mutiara Hikmah: Penyejuk Hati & Motivasi Amal (Bagian 5)

Untaian Kata Mutiara Hikmah: Penyejuk Hati & Motivasi Amal (Bagian 5)
Untaian Kata Mutiara Hikmah: Penyejuk Hati & Motivasi Amal (Bagian 5). Baik untuk disebarkan di Status Facebook & Twitter.

"Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu makin kaya.Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi. Jangan menunggu dipedulikan orang, baru kamu peduli, tapi pedulilah kepada orang lain, maka kamu akan dipedulikan. (Mutiara Hikmah). 

"Jika hari baru datang, katakan kepadanya, “Selamat datang tamu yang mulia.” Lalu sambutlah ia dengan baik, yakni dengan melaksanakan kewajiban, memperbaharui semangat tobat, dan membersihkan diri dari dosa dan keresahan. Sebab hari tidak akan pernah datang lagi. ('Aidh al-Qarni, La Tahzan)

"Termasuk dari kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak penting (tidak bermanfaat) baginya.” (H.R Tirmidzi).

"Janganlah meremehkan suatu kebajikan sedikit pun, walau hanya sekadar menyambut kawan dengan muka manis" (HR Muslim)

“Barangsiapa yang menyeru kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim).*

"Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsu serta berangan-angan terhadap Allah SWT. (HR. Imam Turmudzi).

"Setiap hari ada ratusan malaikat yang turun ke bumi dan kerjanya hanya khusus mendoakan orang-orang yang menginfakkan hartanya. ”Ya Allah, berikan rahmat kepada mereka yang infak hari ini. Ya Allah, berikan ampunan kepada mereka yang mengeluarkan infak hari ini. Ya Allah, berikan rezeki yang luas kepada mereka yang hari ini berinfak!” begitu doa (HR. Bukhori).

"Hidup ini sangat pendek, maka jangan Anda perpendek dengan banyak bersedih. Mencari teman itu susah, maka jangan membuatnya menyesal dengan menghinanya. Musuh itu banyak sekali dan jangan menambah jumlah mereka dengan perilaku yang buruk. (Dr 'Aid al-Qorni, La Tahzan).

ALLAH MAHATAHU: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 216).

PALING BAHAGIA: Orang yang suka berbuat baik kepada manusia dialah orang yang paling berbahagia, serta yang paling diterima hidupnya di atas bumi. Itulah sebabnya, Rasulullah Saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib: "Ya 'Ali, khoirunnaas anfa'uhum linnaas". Wahai Ali, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Maka, berbuat... baiklah!

KUNJUNGI TEMANMU: Kunjungi temanmu, maka engkau merintis jalan ke surga. Jadikan jujur karaktermu, maka engkau pun dirindukan surga. Sabda Nabi Saw: "Nabi itu di surga, orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah, maka ia di surga" (HR. Thabrani).

AWAS! GOSIP: Islam melarang ghibah atau gosip. “Apakah ghibah itu?” Tanya seorang sahabat pada Rasulullah SAW. “Ghibah adalah memberitahu kejelekan orang lain!” jawab Rasul. “Kalau keadaaannya memang benar?” Tanya sahabat lagi. “ Jika benar itulah ghibah, jika tidak benar itulah dusta!” tegas Rasulullah seperti diriwayatkan Abu Hurairah. Orang yang suka mengghibah ibarat memakan bangkai saudaranya sendiri (QS 49:12).

LIHAT KE BAWAH: Dalam hal materi, Islam memerintahkan umatnya agar melihat ke bawah, bukan ke atas. Dengan begitu, seorang Muslim akan kian terpacu untuk senantiasa bersyukur. Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam hal materi) dan jangan engkau pandang yang di ayasmu. Hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmah Allah padamu (HR. Bukhari dan Muslim).

DOA GELISAH: BT? Gelisah? Lafadzkan kalimah thayibah seraya memohon pertolongan-Nya: Subhanallah, wal Hamdu Lillah, wa laa ilaaha illallaahu, wallaahu akbar, walaa haula, walaa quwwata, illaa billaah ("Mahasuci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Mahabesar, dan tiada daya, dan tiada pula kekuatan, kecuali hany...a dengan izin dan pertolongan Allah"). Amin...!

TEBAR SALAM: Setiap Muslim harus menebar kebaikan & keselamatan kepada lingkungan sekitarnya. Salam ke kiri dan kanan, sebagai penutup shalat, merupakan simbol: kaum Muslim harus menebar kedamaian & keselamatan. Muslim sejati, sabda Nabi Saw, adalah Muslim yang tidak mengganggu Muslim lain dengan lisan dan tangannya.

"Kalian tidak akan masuk sorga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesutu yang bila kalian amalkan akan saling mencintai? Sebarkanlah (ucapkanlah) salam di antara kalian." (HR.Muslim).

JANGAN SOMBONG: "Orang yang mempunyai sifat sombong sedikit saja di dalam hatinya tidak akan masuk sorga." Seseorang berkata, "Bagaimana halnya seseorang yang mempunyai pakaian-pakaian yang indah dan sepatu-sepatu yang indah?" Rasulullah saw bersabda, "Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan. Kesombongan terletak pada penolakan terhadap kebenar...an dan memandang rendah orang lain." (HR. Muslim).

MANISNYA IMAN: Diriwayatkan dari Anas r.a: Nabi Saw pernah bersabda. "Siapa pun yang memiliki tiga kualitas berikut akan memperoleh kelezatan iman : 1. Orang yang mencintai Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya (Muhammad Saw) melebihi apa pun. 2. Orang yang mencintai orang lain semata-mata karena Allah Swt. 3. Orang yang membenci kekafiran sebagaimana ia benci dimasukkan ke dalam api neraka.*

BANTU ORANG: “Siapa yang memudahkan orang yang lain dari suatu bencana maka Allah akan memudahkan kesusahannya nanti pada hari kiamat dan siapa yang menutup aib saudaranya di dunia, maka Allah akan menutup aibnya dihari kiamat, dan siapa yang membukakan kesempitan orang yang lain, maka Allah akan melapangkan kesempitannya di hari kiamat nanti “ (HR. Thabrani ).*

Bacalah selalu Al-Quran agar kita memahami Islam dan perintah-larangan-Nya. Baca Quran juga mengandung berkah dan pahala, juga penolong di akhirat. “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat, sebagai pembela bagi orang yang mempelajari dan menaatinya.” (HR Muslim). "Sinari rumah-rumahmu dengan shalat dan membaca Al-Qur'an" (HR. Baihaqi). Wallahu a'lam.

"Hidupkanlah hati dan pikiranmu dengan menerima dan memperhatikan nasihat. Bersandarlah dirilah kepada Allah dan mintalah senantiasa perlindungan-Nya dari segala bencana dan penderitaan. Jangan mengharap pertolongan dan perlindungan dari siapa pun kecuali Allah. Tunduk dan merendahlah di hadapan Allah dan sadarlah bahwa keberhasilan itu semata-mata karena kasih dan karunia-Nya." (Ali bin Abi Thalib)

Tuhan selalu siap-sedia untuk merespon panggilan tulus siapa saja yang mencari pertolongan-Nya. Rahmat-Nya sangat luas dan Dia Maha Pengasih. "Siksa-Ku hanyalah akan Aku tingkatkan kepada mereka yang Aku kehendaki. Sedangkan rahmat-Ku sangat luas meliputi segala-galanya. Akan Aku tetapkan rahmat-Ku pada mereka yang bertakwa, dan menunaikan zakat, seterusnya bagi orang-orang yang beriman." (QS 7:156).

Nasihat sangat penting dalam kehidupan seorang mukmin. Ia berfungsi sebagai pengingat agar tetap istiqomah di jalan Allah. Ali bin Abi Thalib mengatakan, "Nasihat itu memberi cahaya kepada hati." Allah menegaskan: “Dan berilah peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman (QS Adz-Dzariyat:55). ”Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik” (QS An-Nahl:125).

Rasulullah saw juga menuntun umat Islam agar memperbanyak istighfar, mengamalkannya secara kontinu agar terhindar dari kesusahan dan melapangkan rezeki. "Barangsiapa membiasakan istighfar maka Allah menjadikan jalan keluar dari segala kesulitannya, memberi kemudahan dari segala kesusahannya, dan melapangkan rezeki yang tidak ia duga." (HR Abu Daud).

Nantikanlah buah kebaikan jika engkau berbuat baik. Jangan takut keburukan jika engkau tak berbuat buruk. “Siapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya ia akan melihat balasannya, dan siapa yang mengejakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya ia akan melihat balasannya pula (QS Az-Zalzalah:7-8). Wallahu a'lam.

“Mencari rezeki halal itu wajib bagi setiap muslim. Niatkanlah di dalam hati bahwa tujuan kalian bekerja adalah untuk mendapatkan rezeki halal yang dapat menunjang kehidupan agama kalian, menjaga martabat kalian serta keluarga kalian agar tidak meminta-minta kepada orang lain, juga untuk menghindarkan diri kalian dari sikap ingin memiliki hak-hak orang lain.” (Habib Abdullah bin Husein bin Thahir Al-‘Alawi)

Islam sangat menghargai kebaikan. Mengajak kebaikan pun diberi pahala yang sama dengan yang mengikutinya. "Tiap kebaikan adalah sedekah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya" (HR. Bukhari-Muslim). "Siapa mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun" (HR. Muslim). Wallahu a'lam.

“Iman bertambah sampai puncak langit yang tujuh dan berkurang sampai kerak bumi yang tujuh. Iman itu (terdiri atas) ucapan dan amalan, bisa bertambah dan berkurang. Apabila engkau mengamalkan kebajikan, maka iman akan bertambah, dan apabila engkau menyia-nyiakannya (tidak beramal kebaikan), maka iman pun akan berkurang.“ (Imam Ahmad bin Hambal).

“Di sekitar Arsy Allah ada menara-menara dari cahaya, di dalamnya ada orang-orang berpakaian dari cahaya, wajah-wajah mereka pun bercahaya. Mereka bukan para nabi dan syuhada... Ketika para sahabat bertanya, Rasulullah Saw menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah’.” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah Saw bersabda, “Allah telah berkata, ’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa, kecuali yang Aku jaga. Maka, beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya).” (HR Ibnu Majah & Tirmidzi)

Buta hati jauh lebih buruk dari buta mata. Buta hati adalah tidak mampu melihat kebenaran dan tidak mampu menerima nasihat. “Dan barangsiapa di dunia ini buta hatinya, maka di akhirat nanti juga akan buta,dan lebih sesat lagi jalannya.” (QS. Al-Isra:72). Tobat, dzikir, gemar berbuat kebaikan, bergaul dengan orang-orang saleh, rajin menghadiri majelis ilmu adalah penangkal penyakit dan buta hati. (www.risalahislam.com, dari berbagai sumber).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post