8 Hikmah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan mengandung hikmah dan berkah. Hikmah artinya makna atau manfaat. Berkah artinya kebaikan.

Hikmah Puasa Ramadhan

Hikmah puasa antara lain melatih kesabaran, kejujuran, kendali diri (self control), ketaatan, dan akhirnya mencapai derajat takwa.

Hikmah Puasa Ramadhan

Berikut ini hikmah puasa Ramadan

1. Melatih Kesabaran

Selama berpuasa, kita dilatih bersabar menahan lapar, dahaga, dan menunggu waktu berbuka puasa.

Selain bersabar dalam menunggu waktu berbuka, selama puasa kita juga dilatih untuk menjaga perbuatan dan/atau perkataan dengan menjauhi perbuatan/perkataan keji, kotor, dan menahan marah agar pahala puasa terjaga.

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
"Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” (HR Ibnu Majah dan Al-Hakim).

Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaidah. Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita atau dapat pula bermakna kata-kata kotor atau cabul.

Ibadah puasa yang dilaksanakan dengan menahan diri dari segala macam hal tersebut dari terbit fajar hingga matahari terbenam sesungguhnya tanpa kita sadari adalah latihan kesabaran. Hanya orang orang sabar yang bisa melaksanakan puasa.

2. Melatih Disiplin 

Puasa Ramadan melatih disiplin diri, khususnya disiplin waktu. Mulai saat bangun dini hari untuk sahur, hingga siaga di rumah untuk berbuka puasa.

3. Melatih Kendali Diri (Hawa Nafsu)

Hakikat puasa adalah mengendalikan hawa nafsu. Melatih kesabaran dan displin adalah melatih kendali diri (self control) atau mengendalikan hawa nafsu untuk senantiasa berada dalam ketabahan dan ketaatan.

Kendali diri adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri. Dalam dunia psikologi, kontrol diri dimaknai sebagai suatu kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat membawa individu kearah konsekuensi positif.

Saat melaksanakan ibadah puasa, kita diajarkan untuk menahan amarah. Amarah adalah bagian dari hawa nafsu yang sulit dikendalikan, dengan berpuasa akan memberi kita banyak pelajaran untuk mengendalikan diri.

Berpuasa akan mempersempit jalannya darah. Sedangkan setan berada pada jalan darahnya manusia. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.”

Jadi, puasa dapat menenangkan setan yang seringkali memberikan was-was. Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa marah. Oleh karena itu, Nabi Saw menjadikan puasa sebagai salah satu obat mujarab bagi orang yang memiliki keinginan untuk menikah namun belum kesampaian.

4.  Mempererat Silaturahmi dan Ukhuwah

Berkumpulnya umat Islam di masjid atau mushala untuk shalat tarawih berjamaah dan mengikuti pengajian selama Ramadhan merupakan sarana mempererat silaturahmi dan persaudaraan (ukhuwah) Islamiyah.

5. Berlatih Dermawan (Sedekah)

Berlipat-lipatnya pahala amal kebaikan selama puasa Ramadhan mendorong setiap Muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk dalam bersedekah makakan berbuka puasa. Rasulullah mencontohan beliau lebih dermawan saat Ramadhan.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307).

6. Berlatih Menjadi Orang yang Lebih Baik

Ketika menjalankan ibadah puasa, kita harus menghindari perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa, mampu mengendalikan diri, menjauhi hal-hal buruk. Kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan, misalnya sedekah, tadarus (baca Quran), dan dan rutin ke masjid untuk shalat berjamaah, hendaknya tetap berlanjut di bulan selanjutnya dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

7. Puasa Itu Sehat

Selama kita berhenti makan dan minum maka organ tubuh kita memasuki fase istirahat untuk pemulihan kondisi tubuh. Tidak heran jika banyak ahli medis yang menyarankan puasa bagi pasien untuk mendapatkan kesembuhan.

Hikmah atau manfaat puasa yang dapat di dapat di bidang kesehatan antara lain mengurangi tekanan darah, mengurangi kadar diabetes, dan mengurangi berat badan.


8.  Meraih ketakwaan

Takwah adalah tujuan utama puasa dan ibadah lainnya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183). 

Bentuk takwa dalam puasa dapat kita lihat dalam berbagai hal:
  • Orang berpuasa tidak makan, minum, berjima’ yang sebenarnya hati sangat condong dan ingin melakukannya. Ini semua dilakukan dalam rangka taqorrub atau mendekatkan diri pada Allah dan meraih pahala dari-Nya. Inilah bentuk takwa.
  • Orang berpuasa sebenarnya mampu untuk melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun, dia mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi diri-Nya. Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
  • Ketika berpuasa, setiap orang akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan. Ketaatan merupakan jalan untuk menggapai takwa. Inilah sebagian di antara bentuk takwa dalam amalan puasa.
Demikian Hikmah Puasa Ramadhan. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post