Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban

Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban


Bulan Sya'ban adalah bulan sebelum Ramadhan. Bulan Syaban memiliki keistimewaan dalam sejarah Islam. Di dalamnya juga ada amalan sunah bagi kaum muslim.

Kaum muslim diharapkan meningkatkan amal ibadahnya di Bulan Sya'ban dan kian meningkat lagi di bulan setelahnya, yakni Ramadan.

Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban 

Berikut ini sejumlah peristiwa dan amalan yang dianjurkan selama Sya'ban yang dihimpun dari berbagai sumber sahih.

1. Perubahan Arah Kiblat ke Ka'bah

Peristiwa penting pertama pada bulan Sya’ban adalah terjadi perubahan arah kiblat kaum muslim dalam melaksanakan shalat.

Semula, sekitar 17 bulan, Rasulullah Saw dan para sahabat dalam shalat menghadap ke Baitul Maqdis (Yerusalem, Palestina).

Pada bulan Sya'ban, turun perintah Allah SWT agar kaum muslim berubah kiblat dengan menghadap ke Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. 

قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan” (QS Al-Baqarah: 144).

Peristiwa perpindahan kiblat ini dijelakan Imam Al Qurthubi dalam kitab Al Jami' li Ahkam Al-Qur'an, dinukil Sayyid Muhammad Abbas Al Maliki dalam Ma Dza fi Sya'ban.

"Abu Hatim Al Busti berkata, " Ketika di Madinah kaum muslim melaksanakan sholat menghadap ke Baitul Maqdis selama 17 bulan 3 hari. Hal ini karena kedatangan Nabi SAW ke Madinah terjadi pada hari Senin tanggal 12 bulan Rabi’ul Awal. Kemudian pada hari Selasa pertengahan bulan Sya’ban tahun kedua hijrah, Nabi SAW melaksanakan sholat menghadap Kabah atas perintah dari Allah."

Namun, sumber lain menyebutkan, perubahan arah kiblat ke Ka'bah ini terjadi pada bulan Rajab, yaitu 16-17 bulan setelah kaum muslimin hijrah dari Makkah ke Madinah.

2. Turunnya Perintah Shalawat

Keistimewaan bulan Syaban berikutya ialah turunnya ayat untuk bershalawat kepada Rasulullah Saw.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya" (QS Al-Ahzab: 56).

Bershalawat kepada Rasulullah Saw berarti mendoakan kebaikan bagi beliau. Dalam hadist riwayat Ibnu Majah dan Thabrani, Rasulullah Saw bersabda: 

"Kalau seseorang bersholawat kepadaku, malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya. Untuk itu, bersholawat lah meski sedikit atau banyak."

3. Bulan Diangkatnya Amal Manusia

Bulan Sya'ban dikenal sebagai saat diangkatnya amal seseorang untuk "dilaporkan" malaikat pencatat amal kepada Allah SWT. Ini pula latar belakang Rasulullah Saw banyak puasa sunah di bulan Sya'ban.

Dijelaskan dalam hadis dari sahabat Usamah bin Zaid, dia berkata, “Aku bertanya kepada Nabi, “Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau sering berpuasa dalam satu bulan kecuali di bulan Sya’ban?”

Beliau menjawab,

ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين ، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم

“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadan. Padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.”

Disebutkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid, “Wahai Rasulullah aku belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban? Rasul menjawab, Itu bulan yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan serta banyak orang lalai padanya. Dialah bulan diangkatnya amal kepada rabbil ‘alamin (Tuhan Pemelihara alam raya). Aku senang amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa” (HR. An Nasa’i).

Kendati demikian, bukan berarti pengangkatan amal hanya terjadi di bulan Sya’ban, karena dalam beberapa hadis lain disebutkan, pengangkatan amal itu terjadi dalam beberapa waktu. 

Ada pengangkatan amal secara harian baik siang dan malam, ada pengangkatan amal pekanan. Namun yang jelas dalam setiap pengangkatan amal atau dilaporkannya amal memiliki hikmah yang berbeda.

Demikian Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban, selain bulan ini merupakan yang mengantarkan kita memasuki bulan suci Ramadhan. Wallahu a'lam bish-shawab.*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post