Idul Adha 1443 Hijriyah Sabtu dan Minggu, 9 dan 10 Juli 2022 Masehi

Pemerintah kemungkinan menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juni 2022.


Idul Adha 1443 Hijriyah Sabtu dan Minggu, 9 dan 10 Juli 2022 Masehi


Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban tiap tanggal 10 Zulhijah (Dzulhijjah). Pada Idul Adha tahun ini (1443 Hijriyah), ada potensi perbedaan di kalangan umat Islam, antara Sabtu dan Minggu, 9 atau 10 Juli 2022 Masehi.


Pada Idul Adha atau Lebaran Haji, umat Islam melaksanakan amalan sunah Shalat 'Id dan menyembelih hewan kurban.


Berkurban adalah amalan yang paling dicintai Allah Swt di hari raya Idul Adha. Baca Juga: Yang Dilakukan Jamaah Haji Saat Idul Adha.


Kapan Idul Adha 1443 H?

Mayoritas kalender menunjukkan, 10 Zulhijjah 1443 H bertepatan dengan Sabtu, 9 Juli 2022 Masehi.


Idul Adha 1443 H pada Sabtu 9 Juli 2022 adalah ketetapan PP Muhammadiyah. Keputusan itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah yang dirilis di laman resminya.


Di pihak lain, pemerintah kemungkinan menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022 Masehi. Penetapan pemerintah tentang kapan Idul Adha akan dilakukan dalam Sidang Isbat di Kementerian Agama.


Jadi, ada potensi perbedaan penentuan Hari Raya Idul Adha 1443 H antara pemerintah dan Muhammadiyah. Pemerintah kemungkinan menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. 


Berbeda dengan Muhammadiyah yang sudah menentukan Idul Adha 9 Juli 2022, Nahdatul Ulama (NU) belum menetapkannya karena menunggu Sidang Isbat lebih dulu.


Sidang Isbat penetapan Idul Adha 1443 H rencananya dilakukan pada 29 Juni 2022. Setelah melihat posisi hilal, barulah bisa ditentukan kapan tepatnya Idul Adha 2022.


Potensi Idul Adha Berbeda

Potensi Idul Adha 2022 berbeda antara Muhammadiyah, NU, dan pemerintah disampaikan oleh Profesor Riset Astronomi-Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.


Thomas menjelaskan kriteria yang digunakan masyarakat Indonesia dalam menentukan permulaan bulan baru. 


Terdapat perbedaan cara yang diterapkan untuk menentukan Idul Adha antara Muhammadiyah dengan pemerintah. Oleh karenanya kerap terjadi perbedaan penetapan waktu, tak hanya pada perayaan Idul Adha, hal ini juga terjadi saat menentukan Idul Fitri 1 Syawal.


"Saat ini ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia: kriteria wujudul hilal dan kriteria baru MABIMS. Kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari," ucap Thomas dikutip dari detikNews.


"Kriteria Baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat. Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam," lanjutnya.


Thomas menerangkan, posisi bulan di Indonesia pada Maghrib 29 Juni 2022 sudah berada di atas ufuk. Artinya, kriteria wujudul hilal sebagaimana digunakan oleh Muhammadiyah sudah terpenuhi.


"Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Zulhijah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022. Hari libur nasional yang menyatakan Idul Adha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 didasarkan pada kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan jam," jelasnya.


Ia juga menjelaskan, berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), pada Magrib 29 Juni 2022 tinggi bulan di Indonesia umumnya kurang dari 3 derajat dengan elongasi kurang dari 6,4 derajat.


Kondisi tersebut menunjukkan hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Sehingga, tidak mungkin untuk terlihat hilal.


"Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022. Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang isbat awal Dzulhijjah 1443," jelas Thomas.


Pemerintah Indonesia menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal. Keputusan akhir akan didapat melalui sidang isbat yang biasa digelar pada tanggal 29 bulan qamariyah.*


Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post