Pahala Ibadah Kurban - Tiap Helai Rambut & Bulunya Jadi Kebaikan

QS Al-Kautsar Syariat Qurban

Pahala Ibadah Kurban (Qurban). Tiap Helai Rambut & Bulunya Jadi Kebaikan.

PAHALA, Makna, dan Keutamaan Ibadah Kurban akan menjadi motivasi bagi setiap Muslim untuk menyembelih hewan qurban (أضحية) pada setiap Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah.

Ibadah Kurban disyariatkan langsung dalam Al-Quran dan ditegaskan dalam sejumlah Hadits Rasulullah Saw.

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus” (QS. Al Kautsar: 1-3).

Rasulullah menegaskan, ibadah kurban menjadi amalan yang paling dicintai Allah SWT di hari raya Idul Adha.

وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفساً

"Tidak ada amalan anak Adam pada Hari Kurban yang lebih dicintai Allah ketimbang berkurban. Hewan kurban itu akan datang pada Hari Kiamat dengan tanduk, kuku dan rambutnya. (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Pahala Ibadah Kurban

Setidaknya ada dua hadits shahih yang menjelaskan pahala atau keutamaan ibadah kurban.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ ابْنُ نَافِعٍ حَدَّثَنِي أَبُو الْمُثَنَّى عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

"Tidak ada amalan yg dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yg lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dgn tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya." (HR Ibnu Majah dan Al-Hakim).

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا سَلَّامُ بْنُ مِسْكِينٍ حَدَّثَنَا عَائِذُ اللَّهِ عَنْ أَبِي دَاوُدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذِهِ الْأَضَاحِيُّ قَالَ سُنَّةُ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ قَالُوا فَمَا لَنَا فِيهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ قَالُوا فَالصُّوفُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنْ الصُّوفِ حَسَنَةٌ

"Ini merupakan sunnah (ajaran) bapak kalian, Ibrahim. Mereka bertanya, Wahai Rasulullah, lantas apa yg akan kami dapatkan dengannya? Beliau menjawab: Setiap rambut terdapat kebaikan. Mereka berkata, Bagaimana dgn bulu-bulunya wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Dari setiap rambut pada bulu-bulunya terdapat suatu kebaikan" (HR Ibnu Majah, Ahmad, Tirmidzi).

Rincian Ibadah Kurban

Detail ibadah kurban antara lain dijelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin. Qurban ialah penyembelihan binatang qurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji (selepas shalat 'Idul Adhha) dan hari-hari Tasyriq, yaitu tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah.

Sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran dan Hadits, ibadah kurban merupakan wujud syukur kepada Allah SWT sekaligus menghidupkan syariat Nabi Ibrahim a.s. yang kemudiannya disyariatkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Hukum ibadah kurban itu Sunnat Muakkad (sunnat yang sangat dianjurkan) atas orang yang memenuhi syarat-syarat: bergama Islam, Merdeka (Bukan hamba), Baligh lagi berakal, dan Mampu untuk berqurban.

Rasullullah Saw bersabda: "Aku disuruh berqurban dan ia sunnat bagi kau." (Riwayat al-Turmuzi). "Telah diwajibkan kepada ku qurban dan tidak wajib bagi kamu." (Riwayat Daruqutni).

Orang yang berqurban boleh mengambil satu pertiga jumlah daging qurban. Dua pertiga lagi disedekahkannya. Sabda Rasullullah s.a.w: "Makanlah oleh kamu sedekahkanlah dan simpanlah."

Demikian ulasan ringkas tentang syariat, keutamaan, dan pahala ibadah kurban. Semoga kita mampu melaksanakannya dengan ikhlas. Amin...! Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post