Disiplin dalam Islam

Disiplin dalam Islam

DISIPLIN adalah tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dan sebagainya); ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya); juga bermakna bidang studi yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu (KBBI).

Kata disiplin berasal dari bahas Latin, discipline, yang artinya latihan akan kesopanan dan kerohanian juga sebagai pengembangan kepribadian. 

Sikap disiplin adalah bentuk usaha seseorang dalam memperbaiki diri sebagai individu yang taat akan aturan yang berlaku. 

Menurut Suharsimi Arikunto (1980: 114), disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
Siswanto (2001) mengatakan, disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai , patuh, taat terhadap peraturan-peraturan yangberlau, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Dapat disimpulkan, disiplin yaitu ketaatan atau kepatuhan pada aturan atau nilai yang berlaku sebagai pertanggung jawaban individu.

Menurut seorang ahli, Blaine, disiplin adalah kontrol diri atas kemauan dan keinginan dasar yang lebih.

Disiplin dalam Islam

Disiplin merupakan bagian dari ajaran Islam yang utama. Salah satu pengertian Islam adalah taat, patuh, atau pasrah pada aturan Allah SWT.

Jadi, dalam Islam, disiplin merupakan bagian integral dalam diri seorang muslim. Salah satu sikap disiplin seorang muslim adalah shalat lima waktu.

Perintah disiplin dengan jelas tercantum dalam Al-Qur'an tentang perintah taat kepada Allah SWT, Rasul-Nya, dan Ulil Amri.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S.An-Nisa:59)

Belakangan ini, dalam kondisi pandemi virus corona (Covid-19), masyarakat diimbau disiplin dalam menaati protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan jaga jarak. Disipin dalam protokol kesehatan termasuk pengamalan QS An-Nisa:59.

Ulil Amri dalam kondisi pandemi adalah para ahli kesehatan dan pemerintah, yang mengeluarkan aturan atau kebijakan tentang penanggulangan wabah.*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post