Arti Idul Fitri yang Sebenarnya Berbeda dengan Fitrah dan Kesucian

Arti Idul Fitri yang Sebenarnya Berbeda dengan Fitrah dan Kesucian

USAI melaksanakan puasa (shaum) Ramadhan sebulan penuh, kaum muslim merayakan Idulfitri (Idul Fitri) pada 1 Syawal. Tradisinya, umat Islam bermaaf-maafan dan saling berucap Selamat Idulftri.


Banyak yang salah mengartikan Idulfitri. Arti Idul Fitri yang sebenarnya adalah "kembali sarapan" atau "kembali makan pagi atau tidak berpuasa", bukan kembali ke fitrah atau kembali suci.


Dalam ucapan Selamat Idulfitri, saat silaturahmi lebaran, banyak yang mengatakan "di hari nan fitri" atau "di hari yang suci". Ini salah kaprah dalam memahami pengertian Idul Fitri.

Fitri Bukan Fitrah

Istilah fitri --dari bahasa Arab: فطر -- sama sekali berbeda dengan fitrah ( فطرة‎). Fitrah artinya "sifat asal; kesucian; bakat; pembawaan" sedangkan fitri artinya "berbuka" atau "tidak lagi berpuasa".


Sayangnya, pengertian fitri dalam bahasa Indonesia juga dikaitkan dengan fitrah. Kamus Bahasa Indonesia mengartikan fitri dengan "berhubungan dengan fitrah (sifat asal); berhubungan dengan berbuka puasa; kesederhanaan; hal yang tidak dibuat-buat".


Padahal, arti fitri dalam bahasa Arab tidak ada kaitannya dengan fitrah. 

Arti Idul Fitri yang Sebenarnya

Mengutip laman Konsultasi Syariah, Idul Fitri berasal dari dua kata, yaitu id (عيد) dan al-fitri (الفطر).


Secara bahasa, 'id berasal dari kata aada – ya’uudu (عاد – يعود) yang artinya "kembali". Hari raya disebut ‘id karena hari raya terjadi secara berulang-ulang, kembali dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama. 


Ibnul A’rabi mengatakan,


سمي العِيدُ عيداً لأَنه يعود كل سنة بِفَرَحٍ مُجَدَّد


"Hari raya dinamakan id karena berulang setiap tahun dengan kegembiraan yang baru". (Lisan Al-Arab, 3/315).


Ada juga yang mengatakan, kata id merupakan turunan kata al-'adah (العادة) yang artinya "kebiasaan". Karena masyarakat telah menjadikan kegiatan ini menyatu dengan kebiasaan dan adat mereka. (Tanwir Al-Ainain, hlm. 5).


Kata dan arti fitri tidak sama dengan kata fitrahFitri dan fitrah adalah dua kata yang berbeda. Beda arti dan penggunaannya. 


Namun, mengingat cara pengucapannya yang hampir sama, banyak masyarakat indonesia menyangka bahwa itu dua kata yang sama. 


Untuk lebih menunjukkan perbedaannnya, berikut keterangan masing-masing,


1. Fitrah


Kata fitrah Allah sebutkan dalam Al-Quran,


فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ


Hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (QS. Ar-Rum: 30).


Ibnul Jauzi menjelaskan makna fitrah,


الخلقة التي خلق عليها البشر


“Kondisi awal penciptaan, dimana manusia diciptakan pada kondisi tersebut.” (Zadul Masir, 3/422).


Dengan demikian, setiap manusia yang dilahirkan, dia dalam keadaan fitrah. Telah mengenal Allah sebagai sesembahan yang Esa, namun kemudian mengalami gesekan dengan lingkungannya, sehingga ada yang menganut ajaran nasrani atau agama lain. 


Ringkasnya, bahwa makna fitrah adalah keadaan suci tanpa dosa dan kesalahan.


2. Fitri


Kata fitri berasal dari kata afthara – yufthiru (أفطر – يفطر) yang artinya "berbuka" atau "tidak lagi berpuasa". 


Disebut Idul Fitri karena hari raya lebaran ini dimeriahkan bersamaan dengan keadaan kaum muslimin yang tidak lagi berpuasa.


Terdapat banyak dalil yang menunjukkan fitri artinya berbuka atau tidak berpuasa, di antaranya


لا يزال الدين ظاهراً، ما عجّل النّاس الفطر؛ لأنّ اليهود والنّصارى يؤخّرون


“Agama Islam akan senantiasa menang, selama masyarakat (Islam) menyegerakan berbuka. Karena orang yahudi dan nasrani mengakhirkan waktu berbuka.” (HR. Ahmad 9810, Abu Daud 2353, Ibn Hibban 3509 dan statusnya hadia hasan).


لا تزال أمَّتي على سُنَّتي ما لم تنتظر بفطرها النّجوم


“Umatku akan senantiasa berada di atas sunahku, selama mereka tidak menunggu waktu berbuka dengan terbitnya bintang.” (HR. Ibn Khuzaimah dalam Shahihnya 3/275, dan sanadnya shahih).


Kata al-fithr pada hadis di atas maknanya adalah "berbuka", bukan suci. 


الصَّوْمُ يَوْمَ تَصُومُونَ، وَالفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ


“Hari mulai berpuasa (tanggal 1 ramadhan) adalah hari di mana kalian semua berpuasa. Hari berbuka (hari raya 1 syawal) adalah hari di mana kalian semua berbuka.” (HR. Turmudzi 697, Abu Daud 2324, dan dishahihkan Al-Albani).


Demikian pengertian atau arti idul fitri yang sebenarnya, berbeda dengan fitrah atau kesucian. Wallahu a'lam bish-shawabi.*


Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post