Keistimewaan Bulan Muharram

Keistimewaan Bulan Muharram

BULAN Muharram (محرم) adalah bulan pertama dalam kalender Islam Hijriyah. Malam tanggal 1 Muharram disebut sebagai Malam Tahun Baru Islam. Bahkan, beredar doa awal tahun.

Muharram atau Muharam (KBBI) merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliahan (syahrul haram) dalam Islam. Amalan sunah pada bulan Muharram adalah Puasa Asyuro tanggal 10 Muharram.

Arti Muharram

Kata muharram (ٱلْمُحَرَّم) berasal dari kata haram (حرم) yang artinya 'diharamkan' atau 'dipantang', yaitu dilarang melakukan peperangan atau pertumpahan darah.

Sejumlah peristiwa penting di sejarah Islam terjadi pada bulan Muharram. Rasulullah SAW pertama kali berniat hijrah dari Makkah ke Madinah (Yatsrib) di bulan ini.

Muharam pun dijadikan sebagai bulan pertama dalam penanggalan hijriah yang digunakan dalam Islam. 

Peristiwa penting lainnya di bulan Muharram adalah sebagai berikut:
  1. Pada bulan Muharam, taubat Nabi Adam AS diterima oleh Allah SWT. 
  2. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh a.s. di bukit Zuhdi dengan selamat juga terjadi di Muharam, yakni usai dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan sebagian besar manusia di Bumi. 
  3. Selamatnya Nabi Ibrahim a.s. dari siksa Namrud terjadi di Muharam. Siksa itu berupa nyala api, yang ternyata tidak membakar Nabi Ibrahim. 
  4. Pada bulan Muharam juga, Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara kerajaan Mesir. Sebelumnya, Nabi Yusuf a.s dipenjara karena fitnah yang menimpanya. 
  5. Peristiwa Nabi Yunus a.s. selamat dan keluar dari perut ikan besar yang menelannya pun terjadi di bulan Muharam. 
  6. Nabi Ayyub a.s. disembuhkan Allah dari penyakitnya juga pada bulan Muharam. 
  7. Pada bulan Muharam, Nabi Musa a.s. dan umatnya, kaum Bani Israil, selamat dari pengejaran Fir’aun di Laut Merah. Nabi Musa dan ratusan ribu umatnya selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.

Puasa Sunah: Asyuro

Peristiwa yang dialami Nabi Musa a.s. itu kemudian menjadi latar belakang Puasa Asyura 10 Muharram.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)

Secara khusus, Rasulullah Saw menyebutkan keutamaan puasa asyura dalam sabdanya :

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Selain puasa asyuro, ada juga puasa Tasu'a, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram. Rasulullah Saw berazam untuk mengerjakannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum waktu itu tiba. Lalu para sahabatnya menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah Saw:

إذا كان العام المقبل صمنا يوم التاسع

“Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesembilan).” (HR. As-Suyuthi; shahih).

Tahun Baru Islam

Umat Islam biasa memperingati 1 Muharram sebagai tahun baru Islam. Tradisi yang berkembang antara lain "pawai obor" sebagai simbol bahwa Islam menerangi kegelapan, membuka jalan bagi umat manusia keluar dari kegelapan kepada cahaya.

Karena dijadikan bulan pertama dalam kalender Hijriah, bulan Muharram pun menjadi bulan diperingatinya hijrah Nabi Muhammad Saw dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.

Dalam Islam, hijrah adalah momentum ditinggalkannya bumi Makkah yang penuh tantangan bagi risalah Islam menuju Yatsrib.

Yatsrib kemudian berganti nama menjadi Madinah yang artinya "peradaban", yakni kota dan masyarakat yang beradab dengan peradaban Islam yang memuliahan umat manusia.

Demikian keutamaan atau keistimewaan bulan Muharram dalam Islam. Wallahu a'lam bish-shawabi.*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post