Islam Agama Dakwah, Setiap Muslim Wajib Berdakwah

Islam Agama Dakwah, Setiap Muslim Wajib Berdakwah


Islam adalah agama dakwah dan setiap muslim wajib berdakwah. Setiap muslim adalah da'i. Syariat Islam harus disebarkan kepada seluruh umat manusia.

Umat Islam bukan saja berkewajiban melaksanakan ajaran Islam dalam keseharian hidupnya, melainkan juga harus menyampaikan (tabligh) atau mendakwahkan kebenaran Islam terhadap orang lain. 

Baca juga: Kewajiban Muslim terhadap Islam

Dakwah, yaitu mengajak ke jalan Tuhan yakni syariat Islam, memiliki beragam cara. Dakwah tidak selalu dengan ceramah atau khotbah.

Para pemeluk Islam telah digelari Allah sebagai umat pilihan, sebaik-baik umat (khairu ummah) yang bertugas berdakwah, yaitu mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (Q.S. Ali Imran [3]:110).

Setiap Muslim Wajib Dakwah

Jadi, aktivitas dakwah harus menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim.

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ

"Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik..." (Q.S. an-Nahl [16]:125).

Dapat dikatakan, setiap muslim adalah da'i (juru dakwah). K.H.M. Isa Anshary menyebutkan, Islam adalah agama dakwah. 

Menjadi seorang muslim otomatis menjadi juru dakwah, menjadi mubalig, bila dan di mana saja, di segala bidang dan ruang. 

"Kedudukan kuadrat yang diberikan Islam kepada pemeluknya," tulis Isa Anshary, "ialah menjadi seorang Muslim merangkap menjadi juru dakwah atau mubalig." 

Sesedikit apa pun ilmu tentang Islam atau sebuah kebenaran dan kebaikan, harus disampaikan kepada orang lain.

Nabi Muhammad Saw bersabda,

بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً، وَحَدِّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلاَ حَرَجَ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

“Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat dan engkau boleh menceritakan berita walaupun dari dan tentang Bani Israil, tidak ada halangannya. Dan barang siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka. (HR Bukhari)

قُلِ اَلْحَقَّ، وَلَوْ كَانَ مُرًّا

“Katakanlah kebenaran itu walaupun rasanya pahit/berat” (H.R. Ibnu Hibban).

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ

"Barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran (kemaksiatan), maka cegahlah hal itu dengan tangannya (kekuasaan); jika tidak mampu, cegahlah dengan lisannya (ucapan); jika (masih) tidak mampu, maka cegahlah dengan hatinya, dan ini selemah-lemahnya iman" (H.R. Muslim).

Setiap Muslim tentunya harus merasa terpanggil untuk melakukan perubahan (dakwah). Hal ini, seperti dikemukakan Dr. Yusuf Qardhawi , karena hadits tentang mengubah kemunkaran di atas menjadikan pengubahan sebagai kewajiban yang dibebankan kepada siapa saja yang melihat kemunkaran.

Islam Agama Dakwah

Dimensi Dakwah

Dr. Fuad Amsyari mengatakan, dakwah adalah kewajiban pokok umat Islam yang lingkupnya amat luas dan sering diabaikan umat.

Setiap Muslim harus memiliki peran dakwah, yakni menyebarkan kebenaran Islam. Rasulullah bersabda:

"Sampaikanlah ayat Allah (nilai kebenaran Islam) itu walau kamu baru mengetahui satu saja (amat sedikit)".

Perintah melakukan ‘amar ma’ruf nahyi munkar atau menyebarluaskan kebajikan dan menangkal kemunkaran/kemaksiatan sudah merupakan dalil baku Islam.

Dakwah memiliki dimensi yang luas. Fuad mengemukakan ada empat aktivitas utama dakwah, yakni :

1. Mengingatkan orang akan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dengan lisan,
2. Mengomunikasikan prinsip-prinsip Islam melalui karya tulisnya,
3. Memberi contoh keteladanan akan perilaku/akhlak yang baik, dan
4. Bertindak tegas dengan kemampuan fisik, harta, dan jiwanya dalam menegakkan prinsip-prinsip Ilahi.

Metode Dakwah

Tentang cara atau teknis berdakwah, Allah SWT dan Nabi Saw memberikan tuntunan (kaifiyah da’wah) metode dakwah sebagaiman dinyatakan dalam Q.S. an-Nahl:125 dan hadits tentang mengubah kemunkaran di atas.

Menurut Syaikh Muhammad Abduh , ayat tersebut menunjukkan bahwa dalam garis besarnya, umat yang dihadapi seorang da'i dapat dibagi atas tiga golongan:

1. Ada golongan cerdik-cendekiawan yang cinta kebenaran, berpikir kritis, dan cepat tanggap. Mereka ini harus dihadapi dengan hikmah, yakni dengan alasan-alasan, dalil dan hujjah yang dapat diterima oleh kekuatan akan mereka.

2. Ada golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat berpikir kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian tinggi-tinggi. Mereka ini dipanggil dengan mau'idzatul hasanah, dengan ajaran dan didikan, yang baik-baik, dengan ajaran-ajaran yang mudah dipahami.

3. Ada golongan yang tingkat kecerdasannya di antara kedua golongan tersebut. Mereka ini dipanggil dengan mujadalah billati hiya ahsan, yakni dengan bertukar pikiran, guna mendorong supaya berpikir secara sehat.

Masing-masih golongan itu dihadapi dengan cara penyampaian dakwah yang berbeda-beda, sesuai dengan tingkat intelektualitas mereka, sebagaimana hadits:

أُمِرْنَا أَنْ نُكَلِّمَ النَّاسَ بِقَدْرِ عُقُولِهِمْ

"Aku diperintahkan agar berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar (takaran kemampuan) akal mereka" (HR Ad-Dailamy).

Ali bin Abi Thalib juga mengatakan :

حدثوا الناس بما يعرفون أتريدون ان يكذب الله ورسوله

“Berbicaralah kepada masyarakat dengan apa yang mereka mengerti. Apakah kalian ingin mendustai Allah dan Rasul-Nya?”

Ibnu Mas’ud, seorang sahabat Nabi mengatakan:

مَا أَنْتَ بِمُحَدِّثٍ قَوْمًا حَدِيثًا لا تَبْلُغُهُ عُقُولُهُمْ ؛ إِلا كَانَ لِبَعْضِهِمْ فِتْنَةٌ ” . أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ فِي خُطْبَةِ الْكِتَابِ

“Tidaklah kamu berkata-kata kepada masyarakat dengan ucapan-ucapan yang tidak sampai pada akal pikiran mereka, kecuali akan menimbulkan ‘fitnah’, (kesalahpahaman, atau kegoncangan) di antara mereka”.

Panduan dakwah juga datang dari Nabi Saw lewat sabdanya tersebut di atas tentang mengubah kemunkaran --dengan hati, lisan, dan perbuatan (H.R. Muslim).

Baca Juga: Dakwah Tidak Harus Jadi Ustadz

Demikian kajian tentang Islam Agama Dakwah, Setiap Muslim Wajib Berdakwah. Wallahu a'lam bish-shawabi.

Sumber/Referensi:
  • KHM Isa Anshary, Mujahid Dakwah, 1984
  • Dr. Yusuf Al-Qorodhowy, Fiqih Daulah, GIP Jakarta.
  • Dr. Fuad Amsyari, Masa Depan Umat Islam, Al-Bayan Bandung, 1993.
  • M. Natsir dalam Fiqhud Da’wah, CV Ramadhani Solo, November 1987, hlm. 162.
  • Dr. Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, Mizan Bandung, 1997

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post