Hikmah Perang Badar

Perang Badar atau Pertempuran Badar (غزوة بدر, Ghazwah Badr‎) adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan kaum kafir Quraisy. Badar adalah nama tempat di sebuah lembah yang terletak di antara madinah dan mekah.

Hikmah Perang Badar

Perang Badar terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624). Pasukan kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisydari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang.

Perang Badar bukan inisiatif kaum Muslim, tapi merupakan upaya mempertahankan diri. Umat Islam dizinkan berperang hanya jika diperangi.

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

"Telah diizinkan berperang bagi orang-orang Mukmin yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu." (QS. Al Hajj: 39).

Setelah bertempur sekitar dua jam, pasukan Muslim berhasil menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy berkat semangat juang, disiplin tinggi, dan pertolongan Allah SWT.

Perang Badar diabadikan dalam Al-Quran Surah Ali 'Imran ayat 123-125 dan ayat 13.

"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam Peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertawakallah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang Mukmin, "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. (QS Ali 'Imran: 123-125).

"Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang Muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati." (QS. Ali 'Imran:13).

Doa Perang Badar

Sedikitnya jumlah tentara Muslim dan banyaknya tentara kafir membuat Nabi Muhammad Saw cemas. Beliau pun berdoa kepada Allah SWT.

اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِيْ مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِيْ اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ

"Ya Allah Azza wa Jalla , penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah Azza wa Jalla berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah Azza wa Jalla , jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini" (HR. Muslim 3/1384 hadits No 1763).

Allah SWT mengabulkan doa Rasul-Nya. Kaum Musim yang sedikit menang atas kaum kafir yang banyak dalam perang Badar.

Allah SWT berfirman,

كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah: 249).

Hikmah Perang Badar

Menurut pakar Al-Quran, KH Ahsin Sakho Muhammad, seperti dikutip Republika, Perang Badar merupakan refleksi dari geliat kaum Muslimin yang sebelumnya ditindas kaum Musyrikin.

Perang Badar terjadi akibat "salah paham" pihak kafir Quraisy. Disebutkan dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, setelah kaum Muslimin hijrah ke Yastrib (Madinah), banyak harta dan rumah mereka yang lantas dirampas kaum musyrik Quraisy. Sebenarnya, umat Islam kala itu tidak berniat perang.

Kaum Muslim saat itu berbondong-bondong keluar dari Madinah ke Badar untuk menghadang kafilah Quraisy yang membawa barang-barang hasil rampasan dari kaum Muhajirin. Sejatinya harta itu masih harta mereka, bukan milik kaum musyrikin itu. Kafilah Quraisy tadi hendak berdagang ke Syam (Suriah).

Namun, kaum Quraisy ternyata mendengar kabar rombongan Muslimin itu, sehingga menyangka akan terjadi perang. Para pemuka musyrikin di Makkah lantas menyiapkan balatentara untuk menyerang kaum Muslim di Madinah.

Nabi Muhammad Saw pun mengadakan musyawarah dan membentuk pasukan untuk menghadapi pasukan kaum musyrikin.

Allah SWT menolong kaum Muslimin dalam Perang Badar melalui beberapa hal:
  1. Turunnya hujan, sehingga memudahkan kaum Muslimin. 
  2. Kaum Muslim diberi waktu yang cukup untuk tidur, sehingga cukup energi dan kembali bugar saat bangun. 
  3. Adanya strategi yakni beberapa sumur diurug terlebih dahulu, supaya kaum musyrikin tidak mendapat jatah air.
Saat perang Badar, kaum muslimim membawa senjata seadanya. Secara kasat mata, mereka sangat mungkin kalah. Namun berkat pertolongan Allah, kaum Muslim akhirnya menang.

Baca Juga: Kunci Kemenangan Umat Islam

Pada waktu berkecamuk perang, Allah SWT menurunkan malaikat sebagai bala bantuan kepada umat Islam.

Hikmah Perang Badar antara lain:
  1. Perjuangan harus disertai doa, seperti yang dilakukan Rasulullah Saw.
  2. Kemenangan dicapai dengan disiplin dan semangat juang tinggi serta pertolongan Allah SWT.
  3. Kelompok kecil dapat mengalahkan kelompok besar atas izin Allah. 
Karena itu, kaum Muslimin jangan berputus asa dalam berjuang. Demikian pula, jangan terlena oleh banyaknya kuantitas. Wallahu a'lam bish-shawabi. (www.risalahislam.com).*

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post