Khotbah Jumat Hendaknya Singkat, Jangan Lama!

Khotbah Jumat Hendaknya Singkat, Jangan Lama!


Khotbah Jumat adalah bagian dari prosesi ibadah shalat Jumat. Khotbah (khutbah) hendaknya ringkas, singkat, tidak lama atau panjang.


Khotib sering berlama-lama dalam khotbah karena ingin menyampaikan banyak hal, padahal belum tentu efektif atau disimak oleh jamaah. Kotbah Jumat yang lama bikin jemaah mengantuk dan tidak menyimaknya.


Soal khotbah Jumat hendaknya singkat mengemuka setelah Wadah Shilaturrahmi Khatib Indonesia (Wasathi) mengungkapkan usulan khotbah jumat di masjid-masjid di seluruh Indonesia dibatasi hanya 15 menit. 


Dengan pembatasan waktu, jemaah diharapkan dapat lebih khusyuk mendengarkan khotbah.


Diberitakan Detikcom, pembatasan waktu khotbah ini merupakan usul pengasuh Ma'had Arrohimiyah Cengkareng, KH Ishom El Saha. 


Usulan tersebut disampaikan KH Ishom saat menjadi pembicara dalam acara Sarasehan Khatib Moderat, yang digelar secara virtual dari Aula Masjid Al Ijtihad, Jakarta Barat, Sabtu (31/7/2021).


Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai, usul khotbah dibatasi hanya 15 menit kurang tepat. Menurut MUI, yang terpenting khotbah yang disampaikan bisa dipahami jemaah.


"Memang khotbah yang baik itu yang tak panjang-panjang dan salatnya yang lebih lama. Tapi membatasi khotbah dengan waktu tentu kurang tepat karena masing orang, keperluan dan daerah pasti beda-beda," kata Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis, Minggu (1/8/2021).


Cholil menyarankan dibangun kesadaran agar khatib memahami kebutuhan dan latar belakang jemaah. Lagi pula, sambung dia, saat ini sudah banyak masjid yang membuat aturan sendiri perihal khotbah dan salat di tempat mereka.


"Baik dibangun kesadaran khatib dan takmir tanpa kita membatasi. Di sebagian masjid sudah dilakukan berupa anjuran seperti tulisan di mimbar, khotbah dan salat Jumat kurang-lebih 20 menit," terang Cholil.


Khotbah Jumat Hendaknya Singkat

Khotbah (bentuk tidak baku: kotbah, kutbah, khutbah) secara bahasa artinya pidato terutama yang menguraikan ajaran agama. (KBBI)


Materi khotbah berintikan wasiat takwa, sebagaimana tercantum dalam syarat dan rukun khotbah Jumat.


Khotib Jumat hendaknya fokus dalam membahas satu materi yang berisi wasiat peningkatan keimanan dan ketakwaan.


Khotbah hendaknya pendek atau ringkas sudah lama menjadi bahasan, bahkan sejak zaman Rasulullah Saw. 


Disebutkan pula dalam hadits riwayat Ammar bin Yasir, bahwa Nabi Saw bersabda, 


إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَـرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَاقْصُرُوا الْخُطْبَةَ وَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ لَسِحْرًا


“Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang itu pertanda kepahamannya (dalam masalah agama). Maka panjangkanlah shalat, tapi pendekkanlah khutbah, karena dalam ucapan itu sungguh terdapat sihir (maksudnya, seperti sihir, ucapan yang disampaikan dengan baik itu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain).” (H.R. Muslim)


خَطَبَنَا عَمَّارُ بْنِ يَاسِرٍ فَتَجَوَّزَ فِي خُطْبَتِهِ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ: لَقَدْ قُلْتَ قَوْلاً شِفَاءً فَلَوْ أَنَّكَ أَطَلْتَ فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللهِ نَهَى أَنْ نُطِيلَ الْخُطْبَةَ


“‘Ammar bin Yasir pernah memberi khutbah kepada kami, lalu dia menyampaikannya secara singkat, maka ada seseorang dari kaum Quraisy yang berkata kepadanya, ‘Sesungguhnya Engkau telah menyampaikan ungkapan yang singkat lagi padat, kalau saja Engkau memanjangkannya.’ Lalu dia berkata, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang kami untuk memanjangkan khutbah’.” (HR. Ahmad)


Jika dua rakaat shalat Jum’at bisa diselesaikan dalam waktu 10 menit, maka durasi khutbah semestinya cukup 10 menit kurang sedikit.  


Lihat: Contoh Khotbah Jumat Singkat


Jalan tengahnya, khotbah jumat hendaknya tidak terlalu singkat, namun juga tidak terlalu panjang, alias sedang-sedang saja.


Sebagaimana ditegaskan oleh Nabi Saw dalam beberapa haditsnya, bahwa sebaik-baiknya perkara adalah yang sedang (tengah-tengah), tidak terkecuali dalam persoalan durasi khotbah Jumat. 


Nabi Saw mengajarkan durasi khotbah Jumat sebaiknya sedang, tidak terlalu panjang dan tidak terlampau pendek. 


Dalam sebuah riwayat ditegaskan:


كانت صلاة النبي صلى الله عليه وسلم قصدا وخطبته قصدا 


“Shalatnya Nabi sedang dan khutbahnya sedang.” (HR. Muslim dan Abu Daud)


Dalam menjelaskan hadits tersebut, Syekh Abu Tahyyib Syamsul Haq al-Azhim mengatakan:


 ـ (وخطبته قصدا ) القصد في الشيء هو الاقتصاد فيه وترك التطويل وإنما كانت صلاته صلى الله عليه واله وسلم وخطبته كذلك لئلا يمل الناس  والحديث فيه مشروعية إقصار  الخطبة ولا خلاف في ذلك  


“Sedang dalam perkara adalah seimbang di dalamnya dan tidak memanjangkan. Shalat dan khutbah Nabi dilakukan dalam durasi sedang agar manusia tidak bosan. Hadits ini menganjurkan meringkas khutbah, dan tidak ada perbedaan pendapat dalam hal tersebut.” (Syekh Abu Tahyyib Syamsul Haq al-Azhim, ‘Aun al-Ma’bud)


Dalam perspektif komunikasi, dalam hal ini teknik public speaking, para ahli public speaking mengingatkan, “One of the worst mistakes you can make as a public speaker is talking too long.” 


Kesalahan terburuk public speaker (penceramah, khotib) adalah berbicara terlalu lama. Pidato panjang cenderung membosankan, meski tergantung materi pidatonya.


Penyebab khotbah Jumat panjang antara lain khotib terlalu banyak mengemukakan dalil (setiap kalimat disampaikan dalil), tidak fokus atau "ngalor-ngidul" sehingga melebar ke mana-mana, dan ingin menyampaikan banyak hal, padahal kesempatan terbatas.


Berlama-lama dalam khotbah Jumat bahkan bisa tidak efektif. Jemaah mengantuk, bahkan "kesal", dan wasiat takwa atau pesan khotib malah bisa terabaikan. Wallahu a'lam bish-shawabi.


Sumber: Almanhaj, Muslim.


Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post